Kamis, 11 Juli 2013

Terkena Serpihan Senjata, Danramil Dibawa ke Puskesmas


SIGI - Pemusnahan senjata yang dilakukan di halaman Polsek Marawola, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) memakan korban, Rabu (10/7). Komandan Rayon Militer (Danramil) Marawola, Kapten Inf Rusli Saisa harus dilarikan ke puskesmas terdekat setelah terkena serpihan senjata rakitan jenis dum­dum yang meledak saat dimusnahkan.

Informasi yang dihimpun, kejadian tersebut bermula saat pemusnahan senjata hasil operasi oleh Polres Donggala di Mapolsek Ma­rawola. Diantara barang sitaan yang dimus­nahkan adalah senjata rakitan jenis dumdum. Senjata tersebut dimusnahkan dengan cara dipotong menggunakan gergaji listrik.

Ketika itu, Kapolres Donggala, AKBP Gunih Arif Darmawanyang pertama kali memotong dua pucuk senjata. Satu senjata rakitan berbentuk pistol berhasil dipotong. Namun senjata terakhir yang dipotong Kapolres langsung meledak. Nahas, bagi Danramil Marawola, Kapten Inf Rusli Saisa yang saat itu berdiri persis di depan laras senjata rakitan tersebut terkena serpihan besi yang keluar dari senjata rakitan.

Diduga senjata rakitan sitaan dari warga yang bertikai itu, meledak akibat masih menyimpan bahan korek api sebagai pemicu ledakan, yang kemudian mengeluarkan sisa-sisa besi yang dijadikan pelurunya. Kaki kanan Danramil Marawola pun menjadi sasaran, hingga mengalami beberapa luka. Sejumlah anggota polisi dan warga bersama Kapolres Donggala langsung membawa Rusli ke Puskesmas yang berada persis di depan Mapolsek Marawola.

Kepada wartawan, Guruh mengaku, insiden yang terjadi itu sangat tidak dikehendaki dan murni kecelakaan. Padahal, menurut Guruh, pihaknya sudah melakukan sterilisasi senjata rakjtan itu sesuai prosedur dengan merendam di dalam air. "Ini sudah di luar kehendak kami. Kami langsung merujuk pak Danramil ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara untuk perawatan lebih intensif," sebut Kapolres.

Dari diagnosa sementara dokter, lanjut Guruh, Kapten Rusli hanya menderita beberapa luka lecet akibat terkena serpihan besi dari senjata rakitan itu. Untuk menghindari kembali terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Kapolres memutuskan untuk tidak melanjutkan pemusnahan senjata rakitan itu dengan cara dipotong menggunakan gergaji besi. Dia berinisiatif untuk membuang senjata rakitan jenis dum-dum tersebut ke laut. (agg/jpnn), Sumber Koran: Indo Pos (11 Juli 2013/Kamis, Hal. 06)