Sabtu, 6 Juli 2013 14:00 WIB
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM -
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Laksamana TNI Agus Suhartono
menegaskan bahwa pulau Nipah saat ini sudah steril, maka dari itu tidak ada
lagi aktivitas apapun selain pertahanan.
"Apapun
kegiatannya, tujuannya hanya satu yakni pertahanan NKRI," kata Agus usai
meresmikan Mess TNI di Pulau Nipah, Sabtu (6/7).
Agus tidak menampik
atas rencana akan dijadikannya Pulau Nipah sebagai pusat ekonomi mengingat
letaknya yang berhadapan langsung dengan negara tetangga, seperti Singapura dan
Malaysia. Namun Agus menyebutkan sampai saat ini hal itu belum lagi disepakati
dan dijalankan.
"Jadi, jika
ada kapal yang labuh jangkar di sekitar perairan pulau nipah atau, saya
perintahkan anggota untuk mengeceknya, karena seingat saya untuk saat ini belum
disetujui," ungkapnya seraya meminta kepada Danlanal Batam untuk mengecek
Kapal LPG yang saat ini sedang labuh jangkar di sekitar perairan Pulau Nipah.
Sterilnya Pulau
Nipah ini yang merupakan pulau terluar karena berbatasan langsung dengan
Singapur dan Malaysia diakui Agus sudah harga mati, sebab Pulau Nipah merupakan
pertahanan terdepan dari NKRI.
"Makanya
selain pertahanan perang, di pulau ini juga kami bangun bara atau mess untuk
satu peloton personil TNI dan ditambah satu kapal patroli cepat KAL-II-4-57
Nipa atau KAL-28 untuk menjaga kedaulatan NKRI di perairan Kepri ini,"
kata dia.
Barak prajurit
sendiri, sambung Agus pembangunan fisiknya dimulai sejak awal Januari 2013
dengan waktu penyelesaiannya kurang lebih memakan waktu 5,5 bulan. "Barak
ini terdiri dari dua lantai dengan kapasitas 60 tempat tidur dan sudah
dilengkapi kamar mandi serta penerangan listrik yang bersumber dari
jenset," katanya.
Sedangkan kapal
cepat patroli KAL-28 Nipa ini lambungnya terbuat dari baja ringan dengan
dilengkapi tangki air tawar berkapasitas 50 ton dan kecepatan 24 knot serta
senjata 12,7 kaliber yang berada didepan, tentunya selain untuk patroli kapal
ini juga bisa mengangkut logistik untuk keperluan selama di Pulau Nipah.
"Seperti saya
ucapkan tadi, di pulau Nipah ini ada satu pleton yang terdiri dari 90 personil.
Dimana dari 90 personil itu tersiri 60 personil TNI AL dari kesatuan Marinir
dan 30 lagi TNI AD dari kesatuan Infantri," ujarnya.
"Dan dengan
rampungnya barak ini, membuat fasilitas yang ada di pulau Nipah ini semakin
lengkap yang sudah mencapai 90 persen. Dan kedepan prajurit di pulau Nipah
tidak lagi cemas mencari air tawar, karena mereka bisa mengambil dengan
menggunakan kapal patroli tersebut," katanya lagi.
Selain Panglima
TNI, hadir juga Gubernur Kepri HM Sani, Kapolda Kepri Brigjen Endjang Sudrajat,
Pangdam Satu Bukit Barisan, Mayjen B Siagian, Panglima Armabar Laksamana Muda
Arif Rudianto, Danrem 033/WP Kepri.
Editor: Rachmat Hidayat
Sumber: Tribun Batam