Selasa, 09 Juli
2013, 14:49 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,
BANTUL -- Salah sasaran pembagian
Bantuan Langsung Sementara (BLSM) terjadi di Bantul, DI Yogyakarta (DIY). Di
Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, kesalahannya mencapai 25
persen. Pensiunan TNI/Polri serta wiraswasta ikut menerima BLSM yang jumlahnya
sama persis dengan data penerima beras miskin (raskin).
"Namun kami
belum bisa memastikan apakah data penerima BLSM ini by name dan by address sama
persis dengan data raskin atau tidak," ujar Eddy Murjito, Lurah Sidomulyo,
Selasa (9/7). Dijelaskan Edy Murjito, Sidomulyo memiliki 15 pedukuhan.
Sedangkan warga yang mendapatkan BLSM sebanyak 1.872 KK.
Lebih lanjut Eddy
mengatakan berdasarkan data dari 15 pedukuhan yang menerima BLSM, rata-rata
setiap pedukuhan ada sekitar 20-30 KK yang salah sasaran. Mereka ada yang
pensiunan TNI/Polri, wiraswasta, bahkan ada yang perangkat desa serta dukuh.
"Beberapa dari mereka ada yang dikembalikan, namun adapula yang tetap
diambil. Ironisnya lagi ada di antara mereka yang memiliki rumah tingkat bahkan
mobil," kata Eddy.
Untuk kasus ini,
Eddy hanya bisa mengimbau kesadaran masyarakat untuk memunculkan kearifan
lokal. "Apabila sudah terlanjur mendapatkan BLSM, namun merasa mampu lebih
baik disumbangkan kepada tetangga lain yang tidak mampu," kata Eddy.
Eddy menambahkan,
hingga saat ini kantor desanya banyak mendapatkan keluhan masyarakat.
"Kami berencana akan menyurati Bupati, BPS, dan Ketua DPRD meminta solusi
atas permasalahan ini," kata Eddy.
Reporter : Heri
Purwata
Redaktur : Dewi
Mardiani