TEMPO.CO, Semarang
- Kepala Penerangan Kodam IV Diponegoro, Kolonel Ramses L. Tobing, membantah
pemberitaan yang menyebutkan ada intimidasi yang dilakukan kuasa hukum terdakwa
12 anggota Kopassus di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta terhadap aktivis dan
jurnalis.
"Tidak ada
intimidasi. Berita (intimidasi) itu harus kami luruskan," kata Ramses pada
jumpa pers di Markas Kodam IV Diponegoro, Watu Gong Semarang, Rabu 10 Juli
2013. "Tidak ada pihak penasehat hukum yang menelpon jurnalis atau
mengajak bertemu mereka," katanya.
Sebelumnya,
Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers Yogyakarta Aloysius Budi Kurniawan
mengatakan, ada orang yang mengaku bernama Rio dan Gilang mengintimidasi
jurnalis Kompas dan Tribun Jogja lewat telepon. Keduanya mengaku dari pihak
penasehat hukum terdakwa. “Jurnalis Tribun Jogja beberapa kali ditelepon orang
yang mengaku staf penasehat hukum terdakwa. Mereka diminta datang ke Denpom,”
kata Budi Kurniawan di kantor LBH Yogyakarta, Senin 8 Juli 2013.
Selain teror
telepon, kata Kurniawan, ada juga orang mencari reporter koran Tribun Jogja dan
Kompas di pengadilan militer. Belakangan, Kepala Perwakilan Kompas DIY Thomas
Pujo W, fotografer Kompas Ferganata Indra, dan fotografer Tribun Hassan Sakri
bertemu Ketua Tim Penasehat Hukum Terdakwa Kolonel Rokhmat. Mereka bicara di
dalam ruang tertutup di dekat sel tahanan terdakwa di Pengadilan Militer.
Rokhmat keberatan terhadap pemberitaan Kompas tentang sidang Cebongan.
Ramses menduga Rio
dan Gilang hanyalah orang yang mau bermain di air keruh dalam kasus Cebongan.
"Sudah kami cek, tak ada dari pihak kuasa hukum bernama Rio dan
Gilang," katanya. Dia memastikan, TNI tak akan bertindak ceroboh dalam
persidangan itu, karena sejak awal kasus ini sudah rumit dan menjadi perhatian
masyarakat luas. "Biarkan kasus ini mengalir, dan kita ikuti
bersama," kata dia.
Sementara itu,
Koalisi Rakyat Pemantau Peradilan Militer (KPPRM) mengirim surat pengaduan
tentang intimidasi itu kepada Ketua Mahkamah Agung, Ketua Komisi Yudisial,
Ketua Dewan Pers, Panglima Besar TNI, dan Kepala Satuan Angkata Darat. (SOHIRIN)