Senin, 08 Juli 2013

Tim Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi Peroleh Banyak Temuan


Bandung Barat,   Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengungkapkan, Tim Ekspedisi NKRI Koridor Sulawe­si tahun 2013 banyak memperoleh temuan yang bisa dijadikan masukan bagi pemerintah. Oleh karena itu, ekspedisi terse­but direncanakan berkelanjutan di daerah-daerah lainnya.

"Kekayaan kita itu luar biasa, saat Tim Ekspedisi Koridor Sulawesi terjun terdapat banyak temuan. Tindak lanjut ekspedi­si ini akan kita sampaikan pada pemerintah daerah dan pemer­intah pusat," ujamya usai penutupan Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi tahun 2013, Sabtu (6/7) di Pusat Pendidikan Ko­passus di Batujajar Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Temuan tersebut menyangkut berbagai bidang diantaranya, bidang flora dan fau­na, geologi, pertambangan dan ditemukan juga potensi bencana alam sebanyak 89 titik. Dijelaskan Pangkostrad, untuk bidang flora dan fauna ditemukan 2.314 spesies, dibidang sosial budaya terdapat 163 jenis temuan yang meliputi makam, rumah adat, sejarah, benda purbakala, alat musik tradisional, mumi, meriam, ranjau laut, hingga Goa Jepang.

Sedangkan dibidang geologi ditemukan potensi emas, batu bara, nikel, tembaga, platina, pasir besi, biji besi, gamping dan andesit dan di bidang pertam­bangan ditemukan potensi panas bumi sebanyak 9 temuan, dan sumber air panas 8 temuan.

Dikatakannya, rombongan ekspedisi yang diikuti 1.433 peserta selain TNI, diikuti juga oleh polisi, mahasiswa, ilmuwan, pramuka, OKP, Ormas dan lainnya. Ekspedisi ini merupakan ekspedisi lanjutan dari Ekspedisi Bukit Barisan Sumatera tahun 2011 dan Khatulistiwa Kalimantan 2012. Menurut Gatot, untuk ekspedisi selanjutnya akan dilaksanakan di Malu­ku Utara. September tahun ini, mulai tahap perencanaan den­gan tahap awal seleksi peserta.

Sementara Danjen Kopassus Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo berharap dengan adanya eskspedisi ini bisa meningkatkan naluri tempur, khususnya TNI dan Polri. Karena dalam kegiatan tersebut, tim menempuh medan yang sangat menantang. Dia juga menilai positif tentang ekspedisi ini. "Kita mendata potensi alam yang ada un­tuk memberikan contoh keteladaan kepada masyarakat, se­bagai bahan kearifan lokal un­tuk mencintai daerah," ujarnya. (ck-221/1), Sumber Koran: Harian Pelita (08 Juli 2013/Senin, Hal. 09)