Minggu, 30 Juni
2013 23:15 WIB
Rudi
Hartono/JIBI/SOLOPOS
Solopos.com, SOLO —
Penyidik Polresta Solo sudah meminta keterangan dari berbagai saksi terkait
penemuan 61 butir amunisi aktif berbagai jenis yang ditemukan di bekas pabrik
mantel di Sidomulyo RT 004/RW 005, Banyuanyar, Banjarsari, Solo, Jumat
(28/6/2013) lalu.
Kasatreskrim
Polresta Solo, Kompol Rudi Hartono, mengatakan berdasarkan keterangan pemilik
bekas pabrik mantel itu, Candra, 38, warga Jl dr Radjiman, Laweyan, Solo, lahan
dan bangunan itu sebelumnya milik Parno.
Informasi yang
dihimpun Solopos.com, Parno merupakan pensiunan Tentara Nasional Indonesia
(TNI). Ia terakhir bertugas di Kodim 0735/Solo.
Anak lelaki Parno,
Ali Usman, saat dimintai konfirmasi Solopos.com melalui telepon membenarkan
informasi tersebut. Ia mengaku tidak mengetahui perihal penemuan amunisi yang
di bekas lahan dan bangunan milik ayahnya tersebut. Pasalnya, ia belum mendapat
kabar dari keluarga.
Ketika disinggung
mengenai informasi itu, Rudi enggan berkomentar banyak. Ia beralasan belum
mendapat pengakuan dari Parno mengenai hal tersebut.
“Yang jelas kami
masih menyelidiki. Kami tidak ingin menduga-duga amunisi itu digunakan untuk
kegiatan terorisme atau kejahatan lain. Kesimpulan akan kami ambil berdasarkan
fakta. Semua kemungkinan masih didalami,” lanjut Rudi.
Seperti diinformasikan,
sebanyak 61 butir amunisi aktif berbagai jenis ditemukan di bekas pabrik mantel
di Banyuanyar, Jumat siang pekan lalu.
Kali pertama
amunisi itu ditemukan berada di dalam plastik oleh salah satu buruh bangunan,
Pawiro Kastono, 54, warga Karanganyar saat sedang membersihkan lokasi.
Pawiro sempat akan
menjual amunisi temuannya kepada pengepul rosok. Mengetahui isi plastik itu
adalah amunisi pengepul rosol tersebut lantas melaporkannya kepada polisi.
Editor: Rini
Yustiningsih