Minggu, 14 Juli
2013 11:28 WIB
TRIBUNNEWS.COM
BANDUNG - Kehadiran PT Dirgantara Indonesia (DI) mendapat respon sangat
positif. Pasalnya, pemerintah terutama Kementerian Pertahanan dan Keamanan
(Kemenhan) menilai lembaga BUMN yang dulunya bernama Industri Pesawat Terbang
Nusantara (IPTN) itu dapat menjadi industri pertahanan.
Melihat kondisi
itu, Menteri Pertahanan dan Keamanan, Purnomo Yusgiantoro, menyatakan, industri
pertahanan tidak cukup hanya bergantung pada pasar Kementerian Pertahanan dan
Keamanan, TNI, dan Polri. Dia menilai, agar berkembang, industri pertahanan
perlu diversifikasi. Menurutnya, pihaknya memiliki kewajiban untuk tidak hanya
mendukung, tetapi juga, mempromosikan PT DI, yang bukan saja merupakan industri
pesawat komersil, melainkan juga bagian industri pertahanan negara ini.
"Pemerintah
siap mendukung industri pertahanan. Ini pun menjadi upaya memaksimalkan
kemampuan lokal dalam memperkuat Alutsista (alat angkut sistem
pertahanan)," kata Purnomo pada penyerahan 1 unit Helikopter Bell 412 EP,
yang merupakan hibah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur senilai Rp
120 miliar kepada TNI AD di Hanggar Rotary Wing, PT Dirgantara Indonesia
(Persero) KP II Jalan Pajajaran No 154 Bandung, Sabtu (13/7/2013).