Sabtu, 13 Juli 2013
16:46 WIB
TRIBUNNEWS.COM,
BANJARMASIN - Perburuan terhadap pembunuh personel Korem 101/Antasari Pratu
David Eka Ariffin (22) di Diskotek Grand Banjarmasin, mulai membuahkan hasil.
Salah seorang
tersangka dibekuk tim gabungan Polri dan TNI di rumahnya, kawasan Tabunganen,
Barito Kuala (Batola).
Saat ini, tim yang
dipimpin Kapolsek Banjarmasin Tengah Kompol Raymond Masenghi dan Komandan Intel
Korem Kapten Hadi S masih mengejar tersangka lain yang diduga kabur ke
Malaysia.
Informasi yang
diperoleh BPost, penangkapan terhadap pria berinisial JI (kabarnya bernama Jumai)
itu terjadi Senin (8/7/2013) sore. Tim
harus menumpang dua speedboat saat menuju rumah JI.
Saat digerebek
anggota tim yang kesemuanya tidak mengenakan pakaian dinas, JI tidak melakukan
perlawanan.
Semula dia
membantah terlibat kasus yang mendapat perhatian langsung dari Panglima TNI
Laksamana Agus Suhartono itu. Namun, setelah ditunjukkan sejumlah barang bukti
dan keterangan beberapa saksi, dia tidak bisa mengelak.
Kepada penyidik, JI
mengaku menusuk David karena membela temannya, AL yang kini masih buron. Dia
juga mengatakan sebelum masuk ke Diskotek Grand, menelan pil dekstro, pil
zenith dan alkohol murni.
Disebutkan, JI
berangkat ke diskotek itu bersama dua rekannya. Di tempat hiburan malam (THM)
itulah, mereka bertemu AL. Di dalam diskotek, kabarnya terjadi adu mulut
berlanjut perkelahian antara AL dan David. Pada perkelahian itu, AL menggunakan
senjata tajam.
Melihat itu, JI
yang juga membawa senjata tajam, langsung ikut mengeroyok dan beberapa kali
menusuk tubuh David. Melihat seterunya ambruk bersimbah darah, AL dan JI
langsung meninggalkan diskotek.
Kabarnya, dari
Batola, JI dijebloskan ke tahanan Mapolsek Banjarmasin Tengah.
“Operasi itu
tertutup, hanya orang tertentu yang tahu sehingga saat dibawa ke Polsek
Banjarmasin Tengah, tidak semua anggota (polisi) mengetahui dia adalah
tersangka pembunuh David,” tegas sumber koran ini di Polda Kalsel, kemarin.
Namun, JI tidak
lama di Mapolsek Banjarmasin Tengah. Dia kini berada di tempat penahanan
rahasia karena khawatir terjadi kasus seperti penyerbuan ke Lapas Cebongan,
Sleman, Yogyakarta, oleh personel Kopassus.
Informasi lain
menyebutkan, berdasar hasil penyelidikan, tim mengetahui ciri-ciri pelaku.
Namun, mereka sempat salah tangkap.
Seseorang yang
memiliki kemiripan wajah dengan JI, ditangkap dan diperiksa di Mapolsek
Banjarmasin Tengah. Setelah mengetahui pria itu bukan ‘target’, tim melepasnya.
Kapolresta
Banjarmasin, Kombes Suharyono ketika dikonfirmasi mengenai penangkapan itu
menolak berkomentar. Dia beralasan harus seizin pimpinan dan mengaca kasus di
Lapas Cebongan.
Sementara Danrem
101 Antasari, Kolonel (Inf) Herindra saat dihubungi mengaku belum mengetahui
penangkapan tersebut. Dia hanya menegaskan, jika memang itu pelakunya, segera
diajukan ke persidangan.
Pembenaran datang
dari Direktur Reskrimum Polda Kalsel, Kombes Mustar Manurung.
“Memang kami
mengamankan pelaku. Saat ini kami melakukan pengembangan untuk memburu pelaku
lain. Saya minta semua membantu, tidak harus membeberkan penyelidikan,” kata
Mustar yang menolak mengungkapkan jatidiri tersangka yang dibekuk tersebut.
Saat ditemui di
Banjarbaru, Kapolda Kalsel, Brigjen Taufik Anshorie juga menegaskan terjadinya
penangkapan itu.
“Iya benar, memang
telah diamankan satu pelaku. Benar itu,” ujar dia.
Taufik menegaskan,
polisi tidak menutupi pengungkapan kasus tersebut. “Nanti pasti diekspose,
menunggu waktu saja. Mungkin masih dalam pemeriksaan dan pengembangan. Pasti
diekspose ke media, itu juga buat keamanan dan ketertiban semua,” tegas Taufik.
Sebagaimana
beberapa kali diwartakan BPost, pada Selasa (25/6/2013) dini hari, David
ditemukan tewas di tengah keramaian orang yang sedang ‘berdugem ria’.
Kondisinya, sangat
mengenaskan. Setidaknya ada 21 luka bekas tusukan di tubuh David yang baru enam
bulan diperbantukan di Korem 101/Antasari dari Batalion 621/Manuntung, Barabai
itu.
Informasi yang
dihimpun koran ini sehari setelah kejadian menyebutkan, pelakunya lebih dari
satu orang.
“Mereka berombongan
datangnya. Tiba-tiba ada perkelahian, korban dikeroyok hingga tersungkur,” ucap
salah seorang pengunjung saat kejadian.
Apa motifnya? Dia
tidak bisa memastikan. “Macam-macam orang ngomong. Ada yang bilang masalah
perempuan, ada juga yang mengatakan karena senggolan. Ya, kesalahpahaman yang
berlanjut perkelahian,” ujar dia.
Setelah membekuk
JI, tim kini memburu AL. Kabarnya, mereka berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi
Kelas IA Banjarmasin di Landasan Ulin Banjarbaru Kalsel karena ada dugaan pria
yang pernah menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) itu kabur ke Malaysia.
Namun, Kepala
Kantor Imigrasi Kelas IA Banjarmasin, M Aksom Effendi ketika dikonfirmasi
mengatakan, selama seminggu ini menduduki jabatan itu, belum ada surat
permohonan kordinasi dari instansi Polri atau TNI. “Jika ada, kami tentu siap
berkoordinasi sesuai tugas dan fungsi kantor imigrasi,” ujar dia.
Editor: Willy
Widianto
Sumber: Banjarmasin
Post