Selasa, 02 Juli 2013

Produk Pertahanan RI juga Diminati di Afrika


INDONESIA serius menawarkan dua jenis produk industri perta­hanan, yakni senjata buatan PT Pindad dan pesawat angkut produk PT Dirgantara Indonesia (DI), ke Uganda, Kenya, dan Senegal. Negara-negara Afrika dikabarkan sangat meminati produk industri pertahanan RI.

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin memulai lawatannya ke tiga negara tersebut untuk membuka jalur dan menawarkan produk industri pertahanan Indonesia. "Tugas Kemenhan hanya membuka jalur. Selanjutnya proses observasi, negosiasi, dan produksi sepenuhnya berada di wilayah produsen," kata Wamenhan.

Dalam kunjungan empat hari ke Afrika, Wamenhan menyertakan dua pejabat badan usaha milik negara di bidang industri perta­hanan, yaitu Direktur Pemasaran PT DI Budiman Saleh dan Direktur Produk Manufaktur PT Pindad Tri Hardjono. Sebagai bagian ciiplomasi ikut dalam rombongan itu Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Mayjen Sonny Prasetyo dan Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri Lasro Simbolon.

“Kalau kita ingat pidato Presiden di depan Pertemuan Puncak forum Pemred di Bali, ada empat hai yang harus menjadi perhatian bangsa Indonesia ke depan, yaitu masalah politik, ekonomi, sosial, dan hubungan internasional. Kunjungan ini bagian dari penerjemahan masalah hubungan internasional itu," kata Sjafrie seperti dilaporkan wartawan Metro TV Suryopratomo dari Dubai, kemarin.

Industri pertahanan Indonesia sendiri saat ini terus mengukuhkan diri. Produk senjata buatan PT Pindad dan pesawat angkut produk PT DI diakui banyak negara memiliki kualitas yang baik. Menurut Sjafrie, Menteri Pertahanan Uganda, Kenya, dan Senegal dijadwalkan menemui rombongan delegasi Indonesia. Sebelumnya, proses yang sama dilakukan ke negara-negara ASEAN bulan lalu. Sejauh ini tanggapan yang diberikan Filipina dan Vietnam terhadap produk senjata buatan PT Pindad dan pesawat C295 buatan PT DI dan Casa, yang mendapat lisensi dari Spanyol, sangat positif. (*/P-2), Sumber Koran: Media Indonesia (02 Juli 2013/Selasa, Hal. 05)