Minggu, 30 Juni
2013 | 15:11 WIB
YOGYAKARTA,
KOMPAS.com — Bimo Setiawan Almachzumi, yang dikenal dengan nama Bimbim sebagai
drumer band Slank, yakin bahwa proses pengadilan 12 terdakwa anggota Kopassus
terkait kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), akan berjalan transparan.
"Pastilah, di
zaman sekarang tidak ada yang bisa ditutup-tutupi, pasti akan transparan,"
ujar Bimbim dalam wawancara di luar jumpa pers festival musik Soundrenaline
2013 di Sleman, Sabtu (30/6/2013) malam.
Bimbim
mengungkapkan, zaman sekarang sudah banyak media yang meliput jalannya
rangkaian sidang. Jadi, tidak ada yang akan berani menutup-nutupi prosesnya.
Menurut Bimbim,
peristiwa penyerangan Lapas Cebongan, yang menewaskan empat tahanan titipan
Polda DIY, merupakan cermin dari hukum yang tidak berjalan dan masyarakat yang
tak percaya akan penegakan hukum di negara ini. "Jadi, mulai anak STM
sampai dengan 12 oknum anggota Kopassus main hakim sendiri. Kalau hukum
dijalankan, pasti tertib," tekannya.