Jumat, 12 Juli
2013, 03:34 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA---Personel Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan TNI
mengamankan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tanjung Gusta, Medan, Sumatera
Utara, agar narapidana (napi) tidak melarikan diri.
"Saat ini
diupayakan agar napi tidak melarikan diri dan langkah yang diambil oleh Kapolda
Sumut adalah mengerahkan pasukan Polri dan TNI untuk membantu," kata
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F
Sompie.
Ia mengatakan
anggota Polda yang dikerahkan untuk mengamankan Lapas Kelas I Tanjung Gusta
dari Satbrimobda, Sabhara, Reserse, Intelkam, Binmas juga Pasukan Polres Medan,
Langkat dan Belawan. "Saat ini diupayakan agar napi tidak melarikan diri
dan yang melarikan diri diamankan di Polres Langkat dan Belawan," kata
Ronny.
Kejadian tahanan
kabur dan kebakaran lapas kelas I Tanjung Gusta karena keributan di Lapas
Tanjung Gusta. Keributan terjadi karena air dan listrik mati pada Kamis (11/7)
mulai jam 05.00 WIB subuh, dan jam 17.30 WIB. Para napi memberontak dan
menjebol pintu utama serta membakar ruangan kantor. Jumlah tahanan di Lapas
Tanjung Gusta dan jumlah napi yang kabur masih simpang siur.
Menurut keterangan
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kabag
Humas Ditjen PAS), Akbar Hadi, pada Kamis malam sekitar pukul 18.30 WIB telah
terjadi pelarian napi. "Jumlah penghuni sebelum kejadian 2.600 napi
sementara kapasitas lapas hanya 1.054 napi dan terjadi kelebihan kapasitas 247
persen," kata Akbar. (Antara, Endah Hapsari)