Sabtu, 13 Juli 2013 | 08:37
Medan - Ratusan anggota TNI
masih mengambil alih pengamanan --seharusnya dilakukan polisi-- pascakerusuhan
yang menewaskan lima orang dan membuat ratusan napi kabur saat insiden di
Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjung Gusta Medan, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu
(13/7) pagi.
Dari pantauan,
pengamanan oleh anggota TNI dilakukan di dalam gedung dan dekat pintu masuk
menuju LP Tanjung Gusta yang dihuni oleh ribuan napi. Selama pengamanan
tersebut, situasi keamanan di dalam lembaga masih tetap kondusif. Tidak ada
lagi protes dari narapidana, maupun kerusuhan susulan.
Di luar lembaga
itu, ratusan polisi dengan jumlah jauh lebih besar dari pasukan TNI, terlihat
masih berkumpul secara berkelompok. Polisi terlihat berada di dalam pembatas
garis police line buat masyarakat. Sebagian di antaranya berada di setiap
persimpangan jalan, bahkan ada yang patroli di perkebunan.
"Tugas kami
untuk mengawasi setiap warga yang mencurigakan di setiap persimpangan jalan.
Sebab, tidak tertutup kemungkinan, napi yang kabur menyaru sebagai anggota
masyarakat saat melewati persimpangan jalan," ujar seorang perwira polisi
di persimpangan jalan yang dekat lokasi perkebunan di Helvetia.
Keberadaan TNI
dalam mengamankan lokasi dalam di gedung LP Tanjung Gusta Medan masih menjadi
tontonan. Masyarakat memberikan apresiasi terhadap TNI yang mampu mengamankan
dan mentralisir situasi keamanan pascakerusuhan napi di LP Tanjung Gusta.
Apalagi, proses pengambilalihan pengamanan itu dilakukan TNI tanpa melakukan
kekerasan terhadap napi.
Penulis: 155/NAD
Sumber:Suara Pembaruan