Jumat, 05 Juli 2013

Pertamina dan TNI-AD Gelar Bakti Sosial di Kawasan Perbatasan

Jum'at, 05 Juli 2013 | 04:02 WIB

Metrotvnews.com, Belu: PT Pertamina (Persero) melaksanakan bakti sosial di Desa Looluna Peubulak, Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (4/7). Kegiatan itu digelar bekerja sama dengan TNI-AD.

"Aksi nyata ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan," ujar Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan yang hadir dan memberikan bantuan secara langsung kepada masyarakat setempat.

Desa Looluna berjarak tiga kilometer dari perbatasan Timor Leste. Sebagian besar penduduk di sana bermata pencarian sebagai petani jagung dan kopi. Desa yang berada di atas bukit itu hanya memiliki sekolah hingga SMP dengan jumlah guru yang masih terbatas.

Bantuan yang diberikan di bidang kesehatan adalah satu unit ambulans, membangun pos kesehatan desa (poskesdes) berikut alat kesehatan, serta pengobatan gratis di desa Looluna. Sementara kegiatan operasi operasi katarak, hernia serta bibir sumbing gratis dilaksanakan di RS Wira Sakti Korem 161/Kupang dengan melibatkan tim dokter dari Pertamedika serta TNI-AD.

Di bidang pendidikan, Pertamina memberikan bantuan buku perpustakaan, tas sekolah untuk seluruh anak-anak, serta alat permainan pendidikan anak usia dini (PAUD). Untuk bidang lingkungan dilakukan penanaman 220.000 pohon sampai dengan akhir tahun yang terdiri dari 90% lamtoro gung dan 10% pohon gaharu.

"Memang apa yang kami berikan hari ini belum tentu bisa memenuhi kebutuhan. Tapi dengan Pertamina masuk ke sini, diharapkan bisa diikuti BUMN lain, dan perusahaan swasta. Perusahaan kami tidak bisa berkelanjutan kalau hanya memikirkan laba," ujarnya.

KSAD Letjen Moeldoko mengatakan, program bakti sosial atas kerja sama TNI-AD dan Pertamina telah menyentuh langsung dan membangkitkan semangat masyarakat di perbatasan. Di kegiatan itu, TNI-AD membagikan bantuan mi instan pada warga setempat.

Bupati Belu Joaquin Lopez menyambut baik bantuan dari Pertamina dan TNI-AD. Karena selama ini, Desa Looluna belum pernah menerima tamu penting dan memberikan bantuan secara langsung.

"Ini mimpi yang menjadi kenyataan. Masyarakat juga menyampaikan kepada saya, hai bapak Bupati ternyata kami masih menjadi bagian dari NKRI," tuturnya. (Nurulia Juwita Sari), Editor: Henri Salomo Siagian