Kamis, 04 Juli 2013 | 03:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta: Wadah komunikasi anak-anak
para pahlawan revolusi, eks PKI, DI/TII, dan PRRI/Permesta meluncurkan buku
`The Children of War`, Rabu, 3 Juli 2013. Buku ini mengajak warga Indonesia
mencari solusi damai atas konflik masa lalu.
Forum Silaturahmi Anak Bangsa berharap buku
yang disusun selama dua tahun itu bisa memantik gerakan moral saling memaafkan
di antara anak dan cucu korban konflik di Indonesia pada masa lalu.
"Buku ini pengalaman generasi kedua dan
ketiga anggota keluarga yang pernah terlibat konflik di masa lalu dan komitmen
untuk menyelesaikan, secara sukarela berdamai," kata Letnan Jenderal
(Purn.) Agus Widjojo, salah satu pembina Forum dalam peluncuran buku `The
Children of War` di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.
Agus menyadari usaha menyelesaikan konflik di
masa lalu akan terganjal keengganan untuk membuka kembali luka lama, atau
memperdebatkan siapa yang benar dan salah. Padahal masyarakat Indonesia enggan
berdebat. "Tetapi ini persoalan bangsa, dalam konflik semua punya tanggung
jawab untuk menyelesaikan," kata dia.
Apalagi, Indonesia sudah ketinggalan dibanding
negara lain yang sudah bisa berdamai dengan masa lalunya. Negara lain itu
antara lain Jerman, Kamboja dan Timor Leste. "Setidaknya mereka sudah
memulai berdamai, sedang Indonesia belum," dia menuturkan.