Rabu, 01 Januari 2014. Pkl. 20:18 WIB, BANDA ACEH | DiliputNews.com – Wakil Walikota Banda Aceh Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE menyampaikan rasa terimakasih kepada jajaran TNI, Polri, OKP dan Ormas yang telah memberikan dukungan kepada Pemko Banda Aceh yang melarang warga melakukan perayaan tahun baru.
“Kepada segenap jajaran TNI, Polri, OKP dan Ormas yang telah membantu serta mendukung kebijakan Pemko yang tidak mengizinkan kegiatan perayaan tahun baru di Kota Banda Aceh, saya atas nama Pemerintah Kota Banda Aceh menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya,” ungkap Illiza yang memantau langsung situasi di lapangan pada malam pergantian tahun.
Illiza juga berterimakasih kepada segenap aparatur gampong dan warga kota yang mendukung penuh kebijakan Pemko dan seruan MPU Kota yang mengharamkan perayaan tahun baru dalam bentuk kegiatan apapun, apalagi dengan membunyikan terompet, membakar petasan dan pesta kembang api.
Illiza yang berada di lokasi Simpang lima, sekitar 1 jam sebelum detik-detik pergantian tahun baru dan dapat merasakan sendiri perbedaan suasana dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Kita lihat tidak ada lagi warga kita yang membunyikan terompet, membakar mercon dan lainnya. Meski ada beberapa letusan petasan, namun setelah kita dekati dan kita berikan pemahaman mereka bisa mengerti,” ujar Illiza.
Ketika mendengar letusan kembang Api tampak Illiza segera lari menghampiri tempat tersebut, ketika sedang menuju tempat itu Illiza mendengar suara tiupan terompet yang amat sangat kecil dan ia balik mencari suara terompet tersebut, dia mendapati seorang anak kecil berdiri di mobil yang terbuka, Illiza langsung memeluk dan mencium anak kecil tersebut sambil mendo’akan semoga ia menjadi anak yang sholehah, dan mengatakan kepada org tua anak tersebut untuk menjaga anaknya dan tidak mengajarkan budaya tiup terompet di malam tahun baru karna itu akan merusak aqidah anak kita dan bukan budaya Islam.
Sebelum meninggalkan tempat tersebut Illiza kembali memeluk dan mencium si dara kecil sambil tersenyum meninggalkannya dan bergegas menuju sebuah mobil yang di dalamnya didapati sejumlah mercon dan kembang api yang telah diamankan di polresta Banda Aceh untuk diproses.
Pantauan di lapangan, pembakaran kembang api yang disertai letusan sempat terjadi sekitar 5 menit menjelang detik pergantian tahun tapi jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Meskipun begitu, Illiza diikuti Sekdakota Drs T Saifuddin TA serta personil Satpol PP dan WH langsung menuju lokasi kejadian untuk mengamankan lokasi.
Menjawab pertanyaan wartawan terkait larangan perayaan tahun baru, menurut Illiza, Aceh merupakan daerah yang memiliki kekhususan untuk menerapkan Syari’at Islam, pesta pora menyambut tahun baru dengan membakar kembang api dan membunyikan terompet tidak sesuai dengan ajaran Islam.
“Ini bukan budaya Islam, dengan sosialisasi yang telah kita lakukan, Alhamdulillah mayoritas warga kita telah paham dan mendukung kebijakan Pemerintah, terimakasih wargaku,” Kata Illiza yang juga ketua DPC PPP Kota Banda Aceh ini. (Red)