Selasa, 17 Desember 2013

Kala Rakyat Berbaur dengan Prajurit dan Perwira TNI

Surabaya,   Ratusan gerobak kaki lima memenuhi halaman Markas Komando Daerah Militer (Makodam) V/Brawijaya di Surabaya, Minggu (15/12) pagi. Di setiap gerobak bermacam-macam dagangan itu ditempelkan poster yang berbunyi "TNI Kuat Bersama Rakyat". Tepat pada hari itu adalah peringatan Hari Juang Kartika TNI Angkatan Darat (AD) ke-68 atau peringatan pasukan TNI yang dipimpin Jenderal Besar Sudirman merebut Ambarawa dari pasukan Belanda. Padahal, ketika itu pasukan yang dipimpinnya hanya dibekali persenjataan dan logistik yang terbatas.

Di Makodam Brawijaya juga dipamerkan berbagai macam alat utama sistem persenjataan (Alutsista) milik TNI AD. Di hari Juang Kartika, TNI AD menggelar upacara peringatan yang dipimpin langsung Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Budiman. "Ini semua bentuk pertanggungjawaban kami kepada rakyat," kata Budiman kepada wartawan sehari sebelum digelarnya upacara. Dia menuturkan, TNI dibiayai rakyat melalui pajak yang masuk ke kas negara. "Dan kami gunakan betul-betul. Inilah salah satu pertanggungjawabannya," kata dia.

Di hari Minggu pagi itu, rakyat betul-betul menikmati berbaur dengan prajurit dan perwira TNI AD. Ribuan masya¬rakat Surabaya dan sekitarnya datang ke Makodam untuk menyaksikan pameran alut¬sista, berbagai atraksi yang di¬tampilkan dan makan bersama prajurit TNI dengan menyantap makanan rakyat yang konon berjumlah 21 ribu piring.

"Sebagai bagian dari komponen bangsa, TNI AD akan senantiasa tanggap dan peduli terhadap kondisi kehidupan rakyat dan bangsanya, serta turut berpartisipasi dan berkontribusi maksimal dalam menghadapi berbagai persoalan factual bangsa," tutur Budiman dalam amanatnya saat menjadi inspektur upacara.

Di Makodam, masyarakat disajikan berbagai macam hal tentang TNI AD. Masyarakat juga merespons baik. Banyak anak kecil yang ditemani orang tuanya berfoto dengan tank dan kendaraan TNI AD lainnya. Masyarakat berbaur dengan prajurit juga mengantre makanan dari gerobak kaki lima yang khusus hari itu digratiskan. "Pokoknya kita harus terus bersama rakyat, karena bersama rakyatlah kita akan kuat," tandas Budiman. Masyarakat diperbolehkan melihat dari dekat peragaan defile pasukan dan kendaraan tempur, terjun payung dan bela diri khusus TNIAD Yong moo do serta drumband taruna akademi militer.

Peragaan defile menampilkan Pasukan Korps Pasukan Khusus (Kopassus) TNIAD dan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) serta satuan-satuan lain. Ikut dalam defile itu, para veteran TNIAD yang mendapatkan sambutan tepuk tangan meriah. Para veteran masih bersemangat, berbaris sambil hormat kepada rakyat dan pimpinan TNI di tengah teriknya matahari Surabaya.

Aminah, 50, warga Kota Malang yang sengaja datang ke Surabaya ingin menyaksikan berbagai macam peragaan dan pameran TNIAD. "Anak saya ikut dalam barisan defile tadi," katanya bangga. (KRISIANDI SACAWISASTRA), Sumber Koran: Seputar Indonesia (17 Desember 2013/Selasa, Hal. 04)