Jumat, 30 Agustus 2013

BERITA TANGGAL 30 AGUSTUS 2013/JUM'AT

1. LETNAN JENDERAL BUDIMAN PIMPIN TNI ANGKATAN 
      DARAT
2.   FOTO: DANKODIKLAT TNI AD MELANTIK BRIGJEN DODI 
      USODO HARGO SEBAGAI WADANKODIKLAT TNI AD
3. MAYJEN DEDI KUSNADI PANGDAM ILL/SILIWANGI
4. FOTO: ZIARAH JELANG VONIS KOPASSUS
5.   PENEMBAKAN DI DEPAN KOMPLEK MENZIKON, POLISI 
      HATI-HATI SIMPULKAN PELAKU
6. MAYOR (INF) AGUS HARIMURTI YUDHOYONO RI HARUS 
      PROTEKNOLOGI
7. BETWEEN PRIORITY AND AMITY
8. INI DIA, PANGLIMA TNI DAN KASAD YANG BESOK 
      DILANTIK SBY
9. MOELDOKO : TINDAK BEKING PENJARAH BBM
10. KASAD INSTRUKSIKAN SIKAT MAFIA MINYAK
11. SBY TUNJUK LETJEN BUDIMAN MENJADI KSAD
12. PANGLIMA TNI: LETJEN BUDIMAN JADI KASAD KARENA 
      PERTIMBANGAN SBY
13. SEPTEMBER, RAZIA PETI DIGELAR
14. PASCA KERIBUTAN, KERATON SURAKARTA SEPI 
      PENGUNJUNG
15. BUANG AIR KECIL DI PARIT, AHMAD TEMUKAN GRANAT
16. BUBARKAN BENTROK DI BIMA, POLISI-TNI LEPASKAN 
      TEMBAKAN
17. GUBERNUR PAPUA TEGASKAN KAPAL FLOTILLA HARUS 
      BERIZIN
18. AKAD NIKAH, BELLA SAPHIRA PILIH ADAT MELAYU
19. PANGLIMA TNI RESMIKAN PUSKERSIN TNI DI MABES TNI
20. JELANG PENSIUN, PANGLIMA TNI AGUS SUHARTONO: 
      ADA PARPOL DEKATI SAYA
21. LAKSAMANA AGUS MERASA TAK PANTAS JADI PRESIDEN
22. PENSIUN, AGUS SUHARTONO INGIN JADI PENGAMAT
23. KISAH JENDERAL ACHMAD YANI, KASAD KESAYANGAN 
      SOEKARNO
24. AJI NOBATKAN TNI SEBAGAI MUSUH KEBEBASAN PERS 
      2013
25. ANGGOTA TNI SIKSA DUA PELAJAR DI MEDAN
26. MENGAKU TNI, PRIA ASAL KENDARI BABAK BELUR 
      DIHAJAR MASSA
27. ANGGOTA TNI TABRAK PEJALAN KAKI HINGGA TEWAS

Letnan Jenderal Budiman Pimpin TNI Angkatan Darat

JAKARTA — Menteri Sekretaris Negara memas¬tikan penunjukan Letnan Jenderal Budiman sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat yang baru. "Pelantikan Jumat (hari ini)," ujarnya kemarin. Budiman naik jabatan untuk mengisi kekosongan kursi pemimpin tertinggi di Angkatan Darat. Sebelumnya, posisi tersebut ditempati oleh Jenderal Moeldoko, yang kini menjadi Panglima TNI menggantikan Laksamana Agus Suhartono.

Menurut Sudi, Agus mengajukan tiga nama kandidat KSAD kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Para kandidat itu adalah Wakil KSAD Letnan Jenderal Muhammad Munir, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Budiman, dan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat Letnan Jenderal Gatot Nurmantyo. Presiden akhir¬nya memilih Budiman.

Agus mengatakan, penun¬jukan Budiman sebagai KSAD bertujuan mendu¬kung proses regenerasi TNI. Meski sudah berusia 56 tahun, Budiman disebut bisa meneruskan program KSAD terdahulu. Periode singkat kepemimpinan Budiman di KSAD, ujar dia, bisa diteruskan oleh pemimpin baru yang memiliki periode jabatan lebih panjang.

Budiman merupakan lulusan terbaik. Akademi Angkatan Bersenjata RI angkatan 1978. Di Angkatan Darat, lelaki kelahiran Jakarta, 25 September 1956, itu pernah mendampingi Jenderal Pramono Edhie Wibowo dengan menjabat Wakil KSAD.

Budiman   juga   pernah menjadi Sekretaris Militer Presiden Yudhoyono pada 2008. Selesai dari tugas sebagai sekretaris militer, Budiman ditunjuk menjadi Panglima Komando Daerah Militer Diponegoro. Dalam operasi tempur, Budiman telah menjalani operasi di 16 negara. Beberapa operasi militer yang ia jalani, antara lain, Operasi Seroja, Operasi Bhakti Trans Kal, dan Operasi UNOSOM Somalia. Budiman dikaruniai tiga anak dari hasil pernikahan-nya dengan Wanti Mirzanti. (PRIHANDOKO), Sumber: Koran Tempo (30 Agustus 2013/Jumat, Hal. 07)

Foto: Dankodiklat TNI AD melantik Brigjen Dodi Usodo Hargo sebagai Wadankodiklat TNI AD



Sumber: Koran Tempo (30 Agustus 2013/Jumat, Hal. 07)

Mayjen Dedi Kusnadi Pangdam Ill/Siliwangi



BANDUNG, (PR).-
Kodam III/Siliwangi menggelar tradisi korps penerima calon Pejabat Pangdam Ill/Siliwangi yang baru Mayjen TNI Dedi Kusriadi Thamim, bertempat di Ruang Sudirman Makodam III/Siliwangi, Jalan Aceh 69 Bandung, Kamis (29/8/2013).

Acara penerimaan pejabat baru Pangdam Ill/Siliwangi merupakan tradisi korps penghormatan kepada pejabat yang akan bertugas di lingkungan Kodam III/Siliwangi se-belum secara resmi melaksanakan serah terima jabatan untuk men¬duduki Jabatan Pangdam III/Siliwangi.
Acara tradisi korps yang dipimpin langsung Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Sonny Widjaja di¬awali dengan pengalungan bunga oleh Pejabat lama kepada peja¬bat baru serta penyerahan bunga oleh Ny Hartini Sonny Widjaja kepada Ny Eulis Dedi Kusnadi Thamim.

Proses penerimaan pejabat baru juga ditandai dengan me¬nyanyikan Mars Siliwangi dan prosesi penghormatan kepada Pataka Kodam III/Siliwangi Esa Hilang Dua Terbilang. Selanjutnya, Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim menandatangani buku masuk satuan. Acara ditutup dengan menyanyikan Hymne Siliwangi.

Menurut rencana, serah terima Pangdam Ill/Siliwangi dari May¬jen TNI Sonny Widjaja kepada Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim akan dilaksanakan pada Jumat (30/8/2013) di Mabes Angkatan Darat di Jakarta oleh Kasad Jenderal TNI Moeldoko.

Hadir pada acara tersebut Kasdam III/Siliwangi Brigjen TNI Suyatno, Kasgar Tap II/Bandung Marsma TNI Imron Nasution, Irdam, para Asisten Kasdam Ill/Siliwangi, Dansat/Kabalak Kodam Ill/Siliwangi dan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana PD III/Siliwangi beserta Pengurus. (A-113), Sumber: Koran Tempo (30 Agustus 2013/Jumat, Hal. 04)

Foto: Ziarah Jelang Vonis Kopassus




Sumber Koran: Indo Pos (30 Agustus 2013/Jumat, Hal. 06)

Penembakan Di Depan Komplek Menzikon, Polisi Hati-hati Simpulkan Pelaku

JAKARTA - Meski sudah mengantongi nama orang yang dicurigai dalam insi¬den penembakan di depan kompleks Menzikon, polisi tidak mau gegabah meng¬ambil kesimpulan. "Kami masih menunggu hasil pemeriksaan proyektil di Puslabfor," kata Kepala Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar M. Saleh, kemarin.

Insiden penembakan itu terjadi pada 25 Agustus lalu, saat terjadi tawuran di Jalan Raya Bogor, tepat di depan pintu masuk kom¬pleks Menzikon, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Seorang pelajar, Muhamad Syaifullah, 15 tahun, tewas dalam kejadian tersebut. Punggung kanannya diter¬jang timah panas.

Tawuran itu diduga bermula dari seorang remaja bernama Valentino Panjaitan, 16 tahun. Pelajar tersebut datang ke kom¬pleks bersama tiga teman perempuan untuk mengan¬tar temannya, Danang, 17 tahun, yang memang tinggal di sana. Namun, saat akan meninggalkan kompleks, Valentino diserang sekelom¬pok pemuda. Dia kemudian diseret ke pos jaga kom¬pleks.

Belakangan, puluhan remaja bersepeda motor datang untuk menjemput Valentino. Kedatangan mereka dihalang-halangi warga kompleks. Saat itulah terjadi bentrokan fisik yang berujung penembakan.

Selain Syaifullah, terda¬pat dua korban yang terluka, yaitu M. Rizki, 19 tahun, dan Zulham Harahap, 38 tahun. Rizki menderita luka akibat terserempet peluru, sedangkan Zulham menderita luka bacok. Seorang saksi berinisial DA mengaku melihat pria yang menembak Syaifullah dan Rizki. Pria itu mengenakan kaus putih, bercelana jins pendek, dan membawa tas selempang.

Salah seorang penyidik Polres mengatakan, saksi mendengar empat suara tembakan, bukan dua. Dua letusan pertama terdengar dari dalam kompleks. Sedangkan letusan kedua berasal dari senjata api yang dibawa lelaki berkaus putih tersebut. "Pria itu keluar dari kompleks dan berjalan sampai separator jalan," katanya. "Dari sanalah dia melepaskan tembakan."

Saleh tidak bersedia memberi tanggapan soal keterangan yang disampai¬kan sumber tersebut."Masih diselidiki, kami sangat-hati-hati sekali untuk menyim¬pulkan ciri-ciri pelaku," katanya. Dia juga tidak ber¬sedia memberi konfirmasi ihwal empat letusan senjata api yang didengar saksi.

Kepala Polres Jakarta Timur Mulyadi Kaharni, sebelumnya, mengatakan penyidik telah menemukan petunjuk untuk meng¬ungkap identitas pelaku penembakan. Petunjuk itu didasari keterangan dari sejumlah saksi. "Diduga pelaku adalah anggota Polri," katanya.

Menurut Mulyadi, proses penyelidikan akan dila¬kukan secara transparan. Karena itu, dia memin¬ta masyarakat bersabar menunggu penyelidikan tun¬tas. "Tidak ada upaya untuk menutup-nutupi kasus ini," katanya. Jika terbukti ada anak buahnya yang terlibat, dia mengaku tidak segan-segan menjatuhkan sanksi. (AFRILIA SURYANIS | SUSENO), Sumber: Koran Tempo (30 Agustus 2013/Jumat, Hal. 03)

Mayor (Inf) Agus Harimurti Yudhoyono RI Harus Proteknologi

[JAKARTA] Wajah Indo¬nesia saat berusia satu abad pada 2045, diprediksi akan sangat baik. Untuk mewujudkan harapan tersebut, In¬donesia harus menempuh li¬ma strategi. Empat di antara¬nya telah dikembangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni pro-growth, pro-poor, pro-jobs, dan pro-environment, ditambah pro-technology.

Demikian pemikiran Mayor (Inf) Agus Harimurti Yudhoyono, saat membawa¬kan presentasi berjudul Indo¬nesia di Tahun 2045, dalam diskusi bertema Reach Higher, di UPH Festival, Kamis (22/8) lalu.

Dalam presentasinya, Agus memandang generasi 2045 yang akan memimpin Indonesia kelak, merupakan generasi emas. Namun, un¬tuk menjadi generasi emas, perlu mengidentifikasi apa saja yang akan menjadi peluang dan tantangan yang akan dihadapi.

Menurut pria lulusan Akademi Militer pada 2000 ini, wajah dunia telah sangat berubah, seiring perkem¬bangan dan revolusi infor¬masi, teknologi, dan komu¬nikasi (information, communication, and technology/ICT), seiring pesatnya arus globalisasi.

Kondisi itu membuat penduduk dunia, yang dipre¬diksi mencapai 9 miliar, akan mengalami tiga masa¬lah utama, yaitu potensi ter¬jadinya kelangkaan, kompe¬tisi, dan konflik dalam ber-bagai isu, seperti kelangkaan energi, pangan, dan juga air.

 Meskipun demikian, alumnus SMA Taruna Nu¬santara ini optimistis, wajah Indonesia pada 2045 akan sangat baik. Prediksi pertama, saat itu Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar ketujuh di dunia, de¬ngan proyeksi Produk Do¬mestik Bruto (PDB) sebesar US$ 12 triliun dan PDB per kapita sebesar US$ 37.000, atau dengan kata lain hampir 10 kali lipat dari PDB per ka¬pita saat ini.

"Untuk mewujudkan hal tersebut, menurut Agus, di¬butuhkan lima strategi, yakni pro-growth, pro-poor, pro-jobs, dan pro-environment, dengan penambahan pro-technology," ujarnya.

Prediksi kedua, dia me¬nyebutkan, dengan basis ekonomi yang kuat, Indone¬sia akan menjadi negara yang memiliki kekuatan militer, yang kuat. "Dengan mengalokasikan 1% dari PDB pada 2045 untuk sektor pertahanan, Indonesia bisa melengkapi kekuatan mili-ternya dengan alutsista (alat utama sistem pertahanan) yang modern dan bertekno¬logi tinggi, sehingga dapat menjaga keutuhan NKRI dan tiap jengkal wilayah teritorial sampai pulau-pulau terluar," paparnya.

Langkah tersebut, menu¬rutnya, merupakan memasti¬kan kedaulatan tetap terjaga dari segala potensi ancaman yang datang dari luar mau¬pun dari dalam. "Hal ini ten¬tu harus didukung dengan semakin ditingkatkannya diplomasi pertahanan dan kerja sama militer dengan negara-negara sahabat, se¬hingga tidak hanya ditakuti lawan namun juga disegani kawan," jelas peraih gelar master bidang strategic studies dari Nanyang Technological University (NTU), Si¬ngapura, tersebut.

Prediksi ketiga, terciptanya demokrasi yang stabil dan matang. Menurutnya, demokrasi, kebebasan, dan euforia pemilihan umum bu¬kanlah tujuan akhir, namun proses mencapai seluruh ci¬ta-cita menuju bangsa yang aman, damai, dan sejahtera.

"Prestasi Indonesia da¬lam bereformasi dengan da¬mai dan aman, dapat menja¬dikan Indonesia sebagai Champion of Direct Democracy, di mana hanya di In¬donesia, kepala negara sam¬pai kepala daerah dapat dipi¬lih langsung oleh konstituen¬nya," ujarnya.

Prediksi keempat, yaitu peradaban yang maju dan unggul. Agus melihat, pada 2045 Indonesia akan menja¬di bangsa yang damai, berto¬leransi, dan menjunjung tinggi harmoni antarsesama.

Selain itu, masyarakat Indonesia akan menjadi ma¬syarakat yang rasional dan setiap warganya mendapat¬kan akses yang setara untuk menempuh pendidikan ting¬gi dan akses pada ICT.

"Hal itu harus didukung dengan upaya seluruh ma¬syarakat untuk memelihara semangat Unity in Diversity atau Bhinneka Tunggal Ika, dan juga memperkokoh har¬moni yang sudah ada selama ini antarsesama," kata peraih gelar master bidang adminis¬trasi publik dari John F Kennedy School of Government, Harvard University, Massachusetts AS ini. [A-17], Sumber Koran: Suara Pembaruan (29 Agustus 2013/Kamis, Hal. 06)

Between priority and amity

The recent visitby United States Defense Secretary Chuck Hagel — with the key agenda of the US offering the sale of Apache helicopters to Indonesia — is largely understood as very much improved bilateral relations, particularly between the two countries military organizations.

The offer came about three years after US President Barack Obama offered to "grant" 24 F16 fighter jets to Indo­nesia. The US commitment to sell eight advanced attack helicopters to Indonesia reflects the superpower's acknowledgment of Southeast Asia's biggest economy as its most important partner in its pivot to the Asia-Pacific region. The deal to sell Boeing AH-64E Apache helicopters worth US$500 million to the Indonesian Military (TNI), which includes pilot training, radars and maintenance, was disclosed after a bilateral meeting between Indonesian Defense Minister Purnomo Yusgiantoro and Secretary Hagel on Monday.

There is no news better than improved bilateral military relations, particularly with the US, as it would mean extensive access to the latest US military equipment that Indone­sia needs. It would also mean an assurance of the availability of spare parts for those new arms and military equipment.

The US is the largest arms supplier, controlling 56 percent of global arms trade worldwide, according to the Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI). The latest of­fer to Indonesia is important, especially because the country only resumed military ties with the US in 2005, after nearly two decades of arms embargo by the global superpower.

However, the ofter comes at a time when Indonesia needs to "selectively" allocate its defense budget in order to meet the very much expected efficiency amid the yet stable global economy, which directly and indirectly affects the Indonesian economy. Bank Indonesia (BI)'s emergency meeting on Thursday — which focused on financial stability — was a signal of possible monetary tightening.

With regards to the offer by Secretary Hagel, first of all, there needs to be a thorough examination whether or not Indonesia really needs these "combat ready" helicopters, while observing a more favorable global relation that does not need full-scale, let alone excessive, military strength on its part. Indonesia, also, is not at war or under threat of war with other countries. Even if a domestic security threat — in terms of separatism or armed struggle — does exist, the country apparently does not need the presence of such sophisticated attacking helicopters among its Army fleet.

On the other hand, Indonesia does need sophisticated military equipment, for example, in the form of fighter jets with capacity and capability that can match, if not outclass, those fighter jets that have frequently violated our airspace so as to ensure our country's air sovereignty. Our country also needs to improve its Navy's capability and operability, by procuring more sophisticated submarines in order to ensure our country's sovereignty at seas.


Essentially, the US offer is agood and positive sign of im­proved relations. But, we should not immediately say "yes" to the offer as there are many things to consider, besides modernizing our military weaponry. Sumber Koran: The Jakarta Post (30 Agustus 2013/Jumat, Hal. 06)

Ini Dia, Panglima TNI dan Kasad yang Besok Dilantik SBY

Kamis, 29 Agustus 2013 | 14:31 WIB

Timlo.net – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Letjen Budiman akan menempati posisi barunya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad). Dia dipilih Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menggantikan Jenderal Moeldoko yang segera dilantik menjadi Panglima TNI.

“Kasad baru Budiman,” ucap Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-18 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Kamis (29/8).

Sudi menambahkan, terpilihnya Budiman sebagai Kasad dilakukan berdasarkan usulan dari Moeldoko. Dari surat yang disodorkan, hanya ada satu nama yang diajukan kepada presiden.

“Cuma 1 nama. Banyak nama, satu aja enggak habis,” tandasnya.

Dia menambahkan, pelantikan Panglima TNI dan Kasad baru segera dilaksanakan Jumat (30/8) pagi di Istana Negara, Jakarta. Usai pelantikan, Moeldoko dan Budiman segera menempati posisi barunya dalam waktu dekat.

Sebelum menjadi Sekjen Kemhan, Budiman pernah menjadi Wakil Kepala Staf TNI AD. Dia menjadi Sekjen Kemhan menggantikan Marsekal Madya Eris Herryanto yang kembali ke Mabes TNI AU untuk memasuki masa pensiun. Letjen Budiman merupakan lulusan terbaik Akabri 1978, lebih senior dari Jenderal Moeldoko yang lulusan 1981. [ian]

Moeldoko : Tindak Beking Penjarah BBM

Kamis, 29/08/2013 - 09:56:41 

JAMBI – Kasus penjarahan minyak PT Pertamina EP di jalur Tempino- Plaju membuat geram panglima TNI,  Jenderal TNI Moeldoko. Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu menyebutkan pihaknya,  bersama Polri akan menindak tegas pelaku Illegal Tapping. Agar supaya kegiatan tersebut tidak terulang kembali.

"Kalau ada beking akan tindak tegas lah, beking nya kita embat lah, siapa pun itu," kata Moeldoko.

Dikatakan Moeldoko, dirinya memastikan bekas daerah tempat penyulingan minyak tradisional di desa Bayat dan Bayat Ilir tidak akan beroperasi lagi.

"Saya menginginkan daerah itu bisa jadi tempat latihan, sehingga sambil berlatih sekalian pengamanan disana sambil patroli," kata Moeldoko.

Saat ditanya antisipasi pengeboran pipa Pertamina kembali, Moeldoko mengatakan akan memantau pipa Pertamina tersebut. "Nanti akan ada patroli bermotor, sehingga jaringan pipa tersebut dapat dipantau," katanya.

Dikatakan Moeldoko pelaku akan diserahkan kepada pihak kepolisian. "Kalau pidana akan ada pihak kepolisian," katanya.

Dikatakan Moeldoko bahwa Pertamina merupakan objek yang harus dilindungi. "Pertamina adalah objek vital nasional yang harus dilindungi dan menjadi perhatian kita semua," katanya.

Moeldoko berharap agar masyarakat dapat bekerjasama ikut mengamankan objek vital tersebut. "Untuk itu masyarakat bekerjasama dengan seluruh aparat kepolisian, TNI dan pemerintah daerah dapat berpartisipasi aktif mengamankan semuanya ini," katanya.

Ditambahkan Moeldoko, dirinya berharap tidak akan ada lagi Illegal Tapping di Bayung Lencir. "Saya tidak mau ada lagi pencurian minyak, apalagi yang mengganggu jalannya proses distribusi bahan bakar, ini adalah tindakan pidana. Saya mengingatkan dan menghimbau tidak ada lagi kegiatan-kegiatan illegal tapping dilakukan," tambahnya.

Sementara itu Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan mengatakan bahwa Illegal Tapping sangat meresahkan masyarakat. "Isu ilegal tapping sangat meresahkan, bila tidak di hentikan akan menjalar ketempat lain, jadi harus di hentikan," katanya.

Dikatakan Karen, adanya illegal tapping memberikan dampak negatif bagi Pertamina. "Dampak yang negatif, aset-aset yang dimiliki pertamina adalah obyek vital basional yang perlu dilindungi," kata Karen.

Menurut Karen kedatangannya ke Bayung Lencir untuk menjalin kerjasama drngan stecholder. "Kita berada di sini untuk mempetkuat kerjasama dengsn stecholder, Pemda, TNI, polisi, dan seluruh pihak," katanya.

Wakil Bupati Musi Banyu Asin Beni Harnedi mengatakan mendukung kegiatan yang dilakukan Pertamina dan TNI. "Saya mewakili Pemda Musi Banyu Asin mendukung kerja sama antara Pertamina dan TNI," katanya.

Sementara itu untuk penuntasan kasus penjarahan minyak yang terjadi di jalur pemompaan Tempino menuju Plaju PT Pertamina EP tandatangani perjanjian kerjasama pembinaan teritorial dan penyaluran bantuan CSR yang diwakili oleh President Director PT Pertamina EP Syamsu Alam dan  Mayor Jenderal  TNI Meris Wiryadi selaku AsistenTeritorial Kasad di Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin kemarin Rabu (28/8) dengan disaksikan langsung oleh Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Moeldoko.

Public Relations Manager Pertamina EP Agus Emperianto saat dikonfirmasi kemarin (28/8) mengatakan penandatanganan kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman tanggal 18 Juni 2013 antara PT Pertamina (Persero) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) tentang kerjasama pengamanan obyek vital nasional strategis dan penyaluranbantuan Corporate Social Responsibility Pertamina.
"Kegiatan penandatanganan perjanjian kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang telah ditandatangani sebelumnya oleh Direktur Utama Pertamina (Persero) dengan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Moeldoko" kata  Agus Amperianto
Menurut Agus Kegiatan penandatanganan perjanjian kerjasama ini juga sebagai upaya untuk penuntasan kasus penjarahan. "upaya yang dilakukan oleh perusahaan ini merupakan komitmen manajemen dalam penuntasan kasus penjarahan minyak yang terjadi di jalur pemompaan Tempino menuju Plaju," kata Agus.

Selain kegiatan penandatanganan perjanjian kerjasama ini juga turut dilaksanakan penanaman 100.000 pohon di sepanjang jalur pipa pemompaan dari Tempino menuju Plaju sepanjang 265 Kilometer.

Selanjutnya diberikan pula beberapa bantuan CSR dari Direktur Utama PT Pertamina dan Kepala Staf Angkatan Darat kepada masyarakat di beberapa desa di sekitar jalur pipa berupa alat olahraga kepada karang taruna, 100 buah handy talkie kepada aparat Koramil, paket mainan kepada 64 PAUD, paket buku kepada 64 sekolah dan 1500 paket sembako senilai lebih dari Rp 600juta kepada masyarakat di sekitar jalur pipa.

"Pemberian bantuan CSR kepada masyarakat di sekitar jalur pipa ini merupakan wujud kepedulian kami kepada lingkungan sekitar wilayah operasi perusahaan. Kami juga berharap agar masyarakat menjadi lebih proaktif bila di kemudian hari mengetahui adanya upaya pencurian di jalur pipa di seluruh wilayah kerja Pertamina, segera melaporkan kepada pihak berwajib karena aset negara perlu kita jaga bersama agar potensi hilangnya pendapatan Negara dapat dihindarkan. Dan yang lebih penting, keberadaan kami memberikan manfaat bagi masyarakat." kata Agus Amperianto.

Dikatakan Agus, Illegal Tapping telah mengakibatkan kehilangan pendapatan Negara ratusan milyar rupiah. “Terkait upaya penjagaan yang dilakukan oleh aparat gabungan TNI dan Polri serta pelibatan proaktif masyarakat kami sangat mengapresiasi, karena kondisi keamanan yang kondusif dan jaminan terhadap keselamatan operasi di seluruh jalur pipa, maka kami dapat segera mengoperasikan pipa Tempino  Plaju secara penuh yang terhenti sejak akhir juli 2013 dan telah mengakibatkan kehilangan pendapatan Negara hampir Rp 500 Milyard selama 2013 ini" pungkas Agus Amperianto.

Sementara itu Kepala Desa Bayat Ilir Mustamal Edi mengatkan pasca dihancurkannya kilang tradisional yang tersebar di wilayah Desa Simpang Bayat, Desa Bayat Ilir dan Desa Pangkalan Bayat menyebabkan masyarakat menjadi pengengguran. “Warga desa kami menjadi pengangguran setelah sumur tersebut ditutup,” katanya.

Pantauan koran ini kemarin (28/8) pasca dihancurkan nya 200 kilang minyak tradisional di desa Simpang Bayat dan Bayat Ilir terlihat tidak ada kegiatan apa-apa.

Kondisi kilang tradisional yang tersebar di wilayah Desa Simpang Bayat, Desa Bayat Ilir dan Desa Pangkalan Bayat kini tampak sepi dan tidak lagi beroperasi sejak operasi penertiban yang dilakukan oleh aparat pada tanggal 15 Agustus 2013 yang lalu.

Terlihat drum-drum bekas penyulingan minyak serta pondok-pondok terlihat masih berserakan. Tungku-tungku tempat pemasakan minyakpun terlihat berserakan disana-sini. (feb)

Kasad Instruksikan Sikat Mafia Minyak

Kamis, 29 Agustus 2013 , 05:31:00

JAMBI-Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Moeldoko menginstruksikan kepada seluruh prajurit TNI di bawah Kodam II Sriwijaya untuk terlibat penuh dalam pengamanan aset negara, khususnya jalur produksi pipa minyak milik pertamina di kawasan Jambi-Sumsel.

Jenderal Moeldoko secara tegas mengatakan TNI akan fokus membantu polisi dalam upaya membersihkan wilayah Jambi-Sumsel dari para mafia minyak. Sehingga kasus pencurian minyak Pertamina bisa ditekan.

Penegasan ini disampaikan Moeldoko kepada wartawan saat berkunjung ke Jambi, di ruang VIP Bandara Sultan Thaha Syaifudin, kemarin (28/8). "Kita fokus lakukan pengamanan di kawasan yang rawan pencurian. TNI akan digerakkan untuk membantu polisi,"tegasnya di dampingi Danrem 042/Gapu Kolonel Inf Eko Budi S dan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Jenderal bintang empat ini menjelaskan bahwa aset Pertamina merupakan milik negara. Pencurian minyak milik Pertamina sama saja dengan mencuri kekayaan negara. TNI sebagai prajurit pertahanan berkewajiban terlibat aktif mengamankan aset negara dari pencurian dan aktivitas mafia minyak.

Calon Panglima TNI ini menegaskan, dirinya tak akan memberi ampun dan mentolerir jika ada prajurit TNI yang terlibat dalam membekingi mafia minyak. "Kita fokus bantu pengamanan. Jika ada prajurit terlibat, akan kita sikat,"tegasnya.

PT Pertamina beberapa waktu lalu menghentikan pengiriman minyak mentah melalui jalur pipa dari Jambi menuju Plaju, Sumsel. Penghentian operasi dilakukan sejak 25 Juli 2013 lalu lantaran pencurian minyak (illegal tapping) dengan cara melobangi pipa minyak sudah sangat mengkhawatirkan. Bahkan, Pertamina menemukan sedikitnya 400 titik lokasi pipa minyak yang dilubangi para pencuri.

"Kita tidak main-main. TNI akan bantu polri melalui gugus satuan keamanan yang akan dibentuk,"beber Moeldoko.

Danrem 042/Gapu Kolonel Inf Eko Budi S menambahkan, bahwa TNI dibawah komando Korem Gapu siap menjalankan instruksi dan tugas yang disampaikan Kasad. "Selama ini pun kita sudah fokus membantu Polri dalam pengamanan. Jika ada anggota yang terlibat, tidak akan kita tolerir,"tegasnya.

Sementara itu, Humas Pertamina pusat, Agus Amperianto mengatakan, pihaknya sengaja mengundang Kasad untuk bekerjasama membantu pengamanan aset Pertamina dari para mafia minyak. Menurutnya, salah satu program yang dilakukan adalah dengan menggulirkan gerakan penghijauan pada jalur pipa produksi.

"Tahap 1 ada 100 ribu pohon yang ditanam. Kasad TNI punya komitmen melakukan pendekatan ke wilayah teritorial untuk melibatkan masyarakat dalam membantu mengamankan aset negara, berupa pipa produksi,"jelasnya.

Menurut Agus, akibat pencurian, Pertamina mengalami kerugian sampai Rp 300 Miliar. "Karena kita hentikan pasokan. Lalu disikapi serius oleh pemerintah pusat,"katanya.

Bentuk kerjasama pengamanan itu adalah dengan membentuk Gugus Tugas Sistem keamanan di jalur pipa. Menurutnya, gugus kemanan itu melibatkan unsur pengamanan dari TNI dan Polri agar pipa jalur Tempino-Plaju (Sumsel) bisa segera di operasikan. "Jika Gugus Keamanan ini sudah dibentuk, maka secara bertahap baru akan kita pasok kembali,"ujarnya.

Menurutnya , sejak dihentikan beberapa waktu lalu, hingga kini Pertamina belum memasok kembali minyak melalui pipa Tempino -Palju. Sehingga, kedua daerah turut mengalami kerugian. "Kita berharap bisa segera beroperasi kembali,"ujarnya lagi.

Agus mengatakan, kebocoran paling besar ada di Bayung Lencir. "Ini sudah kritikal. Makanya kita minta bantu TNI," katanya. Dari pencurian itu terjadi lose sampai 1.400 barel dari produksi 12.000 barel perhari.

"Minyak dicuri lalu dikirim ke Tiongkok melalui Babel (Bangka Belitung,red). Kita berharap kerjasama dengan TNI dapat menekan pencurian ini,"pungkasnya. (mui)

SBY Tunjuk Letjen Budiman Menjadi KSAD

Kamis, 29/08/2013 - 19:56

JAKARTA,(PRLM).-Untuk mengisi jabatan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) sepeninggal Jenderal Moeldoko yang terpilih menjadi Panglima TNI, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuk Letnan Jenderal TNI Budiman.

Alumnus Akabri tahun 1978 yang saat ini menjabat Sekjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) itu, menjadi KSAD yang baru setelah menyisihkan beberapa nama lain. "KSAD yang baru Pak Budiman," kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi di Jakarta, Kamis (29/8/2013).

Menurut Sudi, Budiman dipilih menjadi KSAD yang baru, berdasarkan usulan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono. Sebelumnya Agus Suhartono mengusulkan tiga nama, namun pilihan SBY jatuh kepada Letjen Budiman.

Dia menambahkan, rencananya Budiman akan dilantik menjadi KSAD pada Jumat (30/8/2013) bersama dengan pelantikan Jenderal TNI Moeldoko sebagai panglima TNI yang baru. "Besok (Jumat) pelantikan," ujar Sudi.

Letjen TNI Budiman merupakan lulusan terbaik penerima anugerah Adimakayasa pada Akabri 1978. Budiman merintis karirnya di Korps Zeni TNI AD.

Kemudian menjadi Komandan Batalyon hingga berlanjut menjabat Pangdam IV Diponegoro, Sekretaris Militer Presiden SBY, Komandan Kodiklat, hingga Wakil KSAD. Dia baru dilantik sebagai Wakil KSAD pada Maret 2011. Kemudian setelah itu dia dipercaya sebagai Sekjen Kemhan sampai sekarang. (A-194/A-89)

Panglima TNI: Letjen Budiman jadi Kasad karena pertimbangan SBY

Kamis, 29 Agustus 2013 16:48:26

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menyebut terpilihnya Letnan Jenderal Budiman sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) karena ada beberapa pertimbangan yang dilakukan presiden. Selain soal pengalamannya, Budiman dianggap tahu soal program regenerasi di lingkungan TNI.

"Itu bapak presiden ada pertimbangan siapa yang akan di angkat, baik dari sisi regenerasi ke depan, dan sebagainya," kata Agus di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (29/8).

Menurut dia, pemilihan Budiman itu dilakukan agar program jangka pendek yang sudah dipersiapkan bisa segera dilakukan. Sehingga, pengganti berikutnya dengan masa jabatan panjang bisa melanjutkan seluruh program yang sudah berjalan.

"Jadi bisa saja kan bapak presiden mempertimbangkan proses regenerasi untuk tahun depan diperlukan kebijakan ini waktu yang pendek dulu, baru mungkin berikutnya memiliki waktu yang panjang, bisa saja seperti itu," ujarnya.

Sehingga, dengan terpilihnya Budiman menjadi Kasad memberikan banyak keuntungan bagi TNI meski dari sisi angkatan mengalami kemunduran. "Meskipun dari angkatannya mundur, tapi bukan berarti kemunduran dari angkatan darat," tuturnya. [mtf]

SEPTEMBER, RAZIA PETI DIGELAR

Thursday, 29 August 2013 04:47


MUARATEBO - Polres Tebo bersama jajarannya akan secepatnya melakukan razia Penambang Emas Tanpa Izin (Peti) yang marak terjadi di Kecamatan Rimbo Bujang. Namun, operasi penertibannya akan bersama TNI dan instansi pemerintah yang terkait.
"Betul, kita saat ini tengah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Pemkab, Polres Tebo, TNI, tokoh masyarakat, dan warga," ujar Kapolsek Rimbo Bujang AKP Ike Yulianto Wicaksono disela menghadiri acara Komsos Koramil Rimbo Bujang kemarin (28/8). 

Dia mengatakan, razia tersebut nantinya di lokasi aktivitas penambang di sungai-sungai yang ada di Kecamatan Rimbo Bujang dan sekitarnya. Razia Peti ini  banyak melibatkan personil.

“Diperkirakan September ini, perintah langsung dari Polres dan diikuti seluruh polsek,” jelasnya.

Ike juga menghimbau kepada para kepala desa (Kades) yang diwilayahnya terdapat aktivitas Peti untuk segera memperingatkan para penambang untuk menghentikan aktivitasnya.

"Dalam razia mendatang tidak akan ada tolerir lagi, akan ditindak hingga keakar-akarnya," tegas Ike.

Sementara itu, Tokoh masyarakat Rimbo Bujang Amir S mengatakan, aktivitas Peti yang terjadi baik di Rimbo Bujang ataupun Rimbo Ilir sudah memprihatinkan. Kondisi air sudah semakin keruh dan warga sekitar sungai sulit untuk menggunakan airnya.

“Itu karena aktivitas Peti di sungai. Bahkan setiap kali aparat baik dari kepolisian ataupun dari pihak Pemkab melakukan razia dan mengamankannya tetap saja Peti masih beroperasi,” katanya.

"Ya, aktivitas Peti sangat meresahkan. Kita dukung adanya niat dari Polisi untuk memberantas Peti di Kabupaten Tebo," tambahnya.

Pasca keributan, Keraton Surakarta sepi pengunjung

Kamis, 29 Agustus 2013 10:44:32

Pasca keributan tiga hari lalu, suasana di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kamis (29/8) pagi, terlihat kondusif. Aktivitas warga dan jalur lalu lintas berjalan seperti biasa. Namun demikian aparat TNI dan kepolisian masih terlihat berjaga-jaga di depan keraton.

Pantauan merdeka.com, 3 mobil Dalmas dan beberapa mobil patroli masih terparkir di depan Kori Kamandungan. Puluhan anggota TNI dan polisi bersenjata lengkap masih terlihat mondar-mandir di luar dan dalam keraton. Tiket masuk keraton bagi wisatawan juga mulai di buka.

Sementara itu kondisi Sasana Putra yang sempat didobrak pintunya oleh warga terlihat sepi dan tertutup. Pintu yang sempat hancur sudah diperbaiki, meski belum dicat.

Kondisi sepi juga terjadi di Pagelaran dan depan Keraton. Loket masuk yang biasanya ramai wisatawan juga terlihat sepi. Para pedagang kaki lima yang berjualan di depan keraton menyesalkan kondisi tersebut.

"Sekarang sepi wisatawan mas. Pendapatan saya turun 50 persen. Biasanya sehari laba bersih saya bisa Rp 50 ribu, tapi ini cuma Rp 15 ribu," ujar pedagang wedang ronde Purwo Martono (60).

Purwo berharap konflik yang terjadi di keraton segera berakhir. Sehingga wisatawan bisa kembali datang. "Kalau sepi terus gini, saya makan apa mas. Mbok sudah rukun lagi saja," ujarnya. [mtf]

Buang Air Kecil di Parit, Ahmad Temukan Granat

Kamis, 29 Agustus 2013 | 16:25 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com — Sebuah granat gas air mata ditemukan secara tidak sengaja di tempat sampah oleh Ahmad (45), warga Kampung Trunan, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Rabu (28/8/2013) sekitar pukul 23.15 WIB. Granat gas air mata merupakan granat yang biasa digunakan aparat TNI maupun Polri untuk menghalau aksi huru-hara.

“Granat itu masih aktif, tetapi tidak membahayakan,” terang Perwira Seksi Intelijen Kodim 0705/Magelang, Kapten (Inf) Subagyo, Kamis (29/8/2013).

Subagyo menjelaskan, penemuan granat bernomor lot I/94 GT 6AN tersebut bermula ketika Ahmad hendak membuang air kecil di sebuah parit di Kampung Trunan. Saat itu Ahmad tidak sengaja melihat benda yang mencurigakan di bak sampah yang tidak jauh dari parit tersebut. Setelah diamati dari dekat, ternyata benda tersebut berupa granat yang masih aktif. 

“Sebelum diserahkan kepada kami (Kodim 0705/Magelang), Ahmad sempat membawa pulang benda itu. Karena curiga, Ahmad lantas menanyakan kepada tetangganya yang merupakan anggota TNI dan membenarkan bahwa itu granat aktif,” urai Subagyo. 

Atas saran tetangganya itu, lanjut Subagyo, Ahmad kemudian langsung menyerahkan benda itu ke petugas piket jaga Armed 11/Kostrad Magelang untuk diamankan. Namun, oleh petugas piket itu, Ahmad diminta untuk menyerahkan ke petugas piket Garnizun TNI di Kodim 0705/Magelang. 

Subagyo melanjutkan, granat itu kemudian diamankan di kesatuan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) untuk diteliti. Dari penelitian yang dilakukan, ternyata granat setinggi 10 cm dan diameter 6 cm itu buatan PT Pindad Bandung tahun 1994.

“Granat masih aktif, meskipun kondisinya sebagian sudah berkarat, namun pengait granat masih utuh dan belum lepas,” terang Subagyo lagi.

Menurut Subagyo, granat air mata merupakan granat yang bisa dimiliki oleh satuan TNI maupun Polri. Biasanya dipakai untuk menghalau massa saat unjuk rasa. Saat ini granat itu diamankan dan disimpan di gudang senjata Kesatuan Gudmurah yang terletak di Dusun Mujen Glagah, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, untuk selanjutnya akan dimusnahkan. (Editor : Farid Assifa)

Bubarkan Bentrok di Bima, Polisi-TNI Lepaskan Tembakan

Posted: 29/08/2013 05:16

Liputan6.com, Nusa Tenggara Barat : Rentetan tembakan dilepaskan anggota polisi dan TNI untuk membubarkan bentrok antara warga Desa Cenggu dan Desa Nisa Tente di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (29/8/2013), bentrok warga Desa Cenggu dengan warga Desa Nisa berlangsung sejak Rabu 28 Agustus siang. Bentrokan kedua kubu itu menggunakan berbagai jenis senjata api rakitan dan senjata tajam.

Upaya aparat gabungan untuk membubarkan warga kedua desa itu justru dimanfaatkan warga Desa Nisa untuk ikut merangsek masuk ke perkebunan milik warga Desa Cenggu. Alhasil, situasi pun kembali memanas. Bahkan, sejumlah kebun milik warga Desa Cenggu dirusak dan dibakar.

Jumlah massa yang terlibat bentrokan lebih banyak, sehingga polisi dan TNI tak dapat berbuat banyak. Mereka pun akhirnya dengan leluasa melakukan pengrusakan dan pembakaran lahan.

Bentrok kedua desa dipicu adanya isu sweeping yang dilakukan sejumlah warga terhadap warga desa lainnya. Padahal islah atau perdamaian terkait penganiayaan Delian Lubis, pemuda dan aktivis warga Desa Cenggu baru saja dilakukan. (Alv/Mut)

Gubernur Papua Tegaskan Kapal Flotilla Harus Berizin

Kamis, 29 Agustus 2013 | 22:46 WIB

Metrotvnews.com, Jayapura: Gubernur Papua Lukas Enembe menegaskan Kapal Freedom Flotilla dari Australia bersama awak maupun penumpangnya akan berhadapan dengan aparat teritorial dan keamanan bila datang tanpa dilengkapi dengan berbagai persyaratan perizinan di Indonesia.

"Saya pun tidak mengetahui dengan pasti tentang rencana kedatangan kapal tersebut, kecuali membaca dari media. Bila mereka  tidak memiliki izin, maka urusannya diserahkan ke pihak keamanan, baik itu TNI-AL, TNI AD maupun Polri," tegas Gubernur Enembe.

Ia mengatakan harus pula dipastikan apa tujuan para penumpang kapal tersebut karena bila hanya kunjungan biasa bisa saja diizinkan, namun bila ada misi terselubung maka mereka akan berhadapan dengan pihak keamanan.
"Papua merupakan bagian dari negara Indonesia yang berdaulat sehingg mereka harus mengikuti ketentuan dan peraturan yang berlaku di negara kita," tegas Gubernur Enembe.

Kapal Freedom Flotilla yang membawa 27 aktivis pendukung Organisai Papua Merdeka dikabarkan telah bertolak dari Australia, dan dijadwalkan pada awal September tiba di perairan Indonesia, serta bersandar di Merauke, Rabu (28/8). (Antara), (Editor: Agus Tri Wibowo)

Akad Nikah, Bella Saphira Pilih Adat Melayu

Posted: 29/08/2013 09:30

Liputan6.com, Langkat : Pernikahan Bella Saphira dengan Mayjen TNI Agus Surya Bakti yang akan dilaksanakan pada 30 Agustus mendatang dilakukan dengan memakai adat budaya Melayu.

"Keseluruhan proses peminangan, pernikahan, maupun juga resepsi syukuran memakai adat budaya Melayu," kata ketua harian panitia pelaksana pernikahan Haji Legimun, seperti dilansir dari Antara, Kamis (28/8/2013).

Legimun menjelaskan pelaksanaan pernikahan dengan adat Melayu adalah permintaan dari pihak keluarga mempelai pria.
"Keseluruhan kegiatan nantinya sangat kental dengan nuansa Melayu," kata Legimun.

Para penerima tamu, tempat acara, tempat syukuran, semuanya didominasi warna kuning dan warna hijau, yang merupakan ciri khas budaya Melayu.

Legimun mengungkapkan acara yang digelar di kediaman orangtua Mayjen Agus dikhususkan untuk akad nikah dan syukuran. Sedangkan resepsinya akan dilakukan pada Minggu (8/9/2013) di panti prajurit Balai Sudirman, Jakarta.

Secara terpisah dari informasi yang dihimpun di lokasi akad nikah dan syukuran dikediaman orangtua Mayjen Agus di Jalan Proklamasi Nomor 14 Stabat, akan bertindak selaku saksi antara lain Dan Koditlat TNI Angkatan Darat Letjen Haji Lodewijk F Paulus, yang juga pernah menjabat sebagai Pangdam I Bukit Barisan.

Letjen Lodewijk bertindak sebagai saksi dari Mayjen Agus Surya Bakti, sementara yang bertindak sebagai saksi mempelai wanita yaitu Bupati Langkat Haji Ngogesa Sitepu.

Konon juga akan hadir dalam upacara akad nikah itu Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Dr Ali Mustafa Yacub, yang juga merupakan teman Mayjen Agus Surya Bakti di Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), termasuk juga beberapa unsur dari Kementerian Agama.

Sebelum akad nikah, pihak keluarga Mayjen Agus juga akan melaksanakan berbagai kegiatan. Semisal kenduri dan tahlilan, serta pemberian santunan kepada 41 anak yatim piatu. (Asw)

Panglima TNI resmikan Puskersin TNI di Mabes TNI

Kamis, 29 Agustus 2013 14:10 WIB 

LENSAINDONESIA.COM: Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. meresmikan organisasi baru di jajaran Mabes TNI yaitu Pusat Kerjasama Internasional (Puskersin) TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Kamis (29/8/2013).

Dasar pembentukan organisasi TNI ini adalah Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi TNI dan Peraturan Panglima TNI Nomor B/454/VII/2013 tanggal 22 Juli 2013 tentang Pembentukan Organisasi dan Tugas Pusat Kerja Sama Internasional Tentara Nasional Indonesia (Puskersin TNI). Organisasi baru ini dijabat oleh Kolonel Laut (P) Suselo yang sebelumnya menjabat Paban V/Kerkamtas Sops TNI.

Baca juga: Disprov Koarmatim adakan penyuluhan kepada warga Flat Koarmatim dan Prajurit KRI Dewaruci Ikuti Kirab Kota di Fremantle, Australia

Adapun tujuan dari pembentukan Puskersin TNI adalah dalam rangka penajaman tugas pokok dan fungsi kerja sama internasional dan penyatuan data pada satu badan pelaksana TNI yang saat ini terpecah-pecah dan dilaksanakan oleh Staf Umum terkait, sehingga akan memudahkan Panglima TNI dalam memonitor, mendapatkan informasi dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan kerja sama internasional yang dilaksanakan oleh TNI.

Dalam amanatnya Panglima TNI di depan anggota Puskersin TNI dan para undangan mengatakan, Puskersin TNI diarahkan menjadi semacam “International Protocol and Protective Bureu for Indonesian National Defence Forces (TNI)” yang memegang kendali satu pintu keluar dan masuk urusan hubungan kerjasama internasional TNI dengan seluruh angkatan bersenjata negara di dunia. Disamping itu, dengan dibentuknya Puskersin TNI akan diperoleh Kesatuan data dan Informasi pada satu badan pelaksana, sehingga memudahkan pimpinan TNI untuk memonitor, mendapatkan informasi dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan kerjasama internasional.

Sesuai dengan Perpang TNI nomor 13 tahun 2013 tentang orgas Puskersin TNI, Panglima TNI berharap dapat segera diupayakan penyempurnaan terhadap mekanisme dan hubungan kerja organisasi secara komprehensif dari waktu ke waktu, guna menyempurnakan peran, fungsi dan tugas Puskersin TNI, dengan menggunakan pendekatan partnership atau kemitraan dalam rangka membangun sinergitas dihadapkan kepada perilaku organisasi dan kelaziman suatu organisasi kerjasama internasional saat ini dan hukum internasional yang berlaku.

Diakhir sambutannya Panglima TNI mengatakan, keberhasilan pelaksanaan tugas Puskersin TNI, tentunya tidak terlepas dari upaya penguatan kompetensi personel, terlebih dihadapkan kepada arah tujuan Puskersin TNI menjadi International Protocol and Protective Bureu bagi TNI. Pemahaman ini harus menjadi kesadaran seluruh personel jajaran Puskersin, karena dinamika hubungan internasional saat ini memiliki kecenderungan tidak hanya terfokus pada masalah pertahanan dan keamanan, tetapi juga berkolaborasi dengan kepentingan politik dan ekonomi.

Untuk itu, Panglima TNI berharap untuk membangun kompetensi personel sebagai upaya memperbesar kapasitas kelembagaan dalam membangun kerjasama dan kapabilitas pengetahuan internasional, serta substansi staf umum TNI, bagi kepentingan manajemen substansi kerjasama dan protokoler. Disamping itu diperlukan kualifikasi kompetensi intelijen bagi kepentingan protective.

Hadir dalam upacara peresmian tersebut, diantaranya Kasal Laksamana TNI DR. Marsetio, M.M., Kasau Marsekal TNI I.B. Putu Dunia, Irjen TNI Letjen TNI Geerhan Lantara, para Pejabat di lingkungan TNI serta Kapuspen TNI.

Jelang Pensiun, Panglima TNI Agus Suhartono: Ada Parpol Dekati Saya

Kamis, 29/08/2013 18:40 WIB

detikNews, Jakarta - Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono tidak lama lagi akan memasuki masa pensiun. Belum lagi resmi pensiun dari TNI AL, dirinya sudah didekati oleh partai politik yang ingin merekrutnya sebagai kader. 

"Ada parpol yang mendekati," ujar Agus di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta, Kamis (29/8/2013).

Agus menutup rapat-rapat parpol mana yang mendekatinya. Dia juga mengaku pendekatan parpol kepada dirinya belum bisa diartikan lebih jauh.

"Nggak, beliau hanya menyampaikan melalui forum saja. Tapi kalau secara pribadi nggak ada. Saya waktu di DPR ada acara laporan hasil kinerja saya. Ada yang menyarankan gitu (terjun ke politik -red), tapi untuk sementara saya tidak akan berpikir itu," paparnya.

Ditanya kegiatan setelah penisun, Agus hanya ingin berkumpul bersama keluarga dan berolahraga. Selain itu melakukan hal bermanfaat untuk masyarakat.

Agus juga ditanya soal minat mengikuti konvensi capres PD seperti Endriartono Sutarto. Namun Agus tegas menyatakan dirinya tak berminat ikut konvensi tersebut.

"Oh nggak, nggak. Saya kan tahu diri, itu haknya beliau (Endriartono), tapi kalau saya bahasanya enggak megang gitu kalo jadi presiden," tegasnya.

"Inginnya jadi pengamat, kenapa? Mau ngomong saja apa saja ngga ada yang menyalahkan," canda Agus seraya menjelaskan dirinya ingin menjadi pengamat militer.

Laksamana Agus merasa tak pantas jadi presiden

Kamis, 29 Agustus 2013 18:12:39

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono akan segera memasuki masa pensiun, dan bakal digantikan oleh Jenderal Moeldoko yang saat ini masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad). Moeldoko akan segera dilantik menjadi Panglima TNI pada Jumat (30/8) pagi.

Setelah pensiun dari kedinasan, Agus mengaku memiliki keinginan mendalam, yakni menjadi seorang pengamat. Namun, pekerjaan barunya nanti tetap tidak lepas dari pengalamannya selama menjadi tentara.

"Inginnya jadi pengamat. Kalau pengamat mau ngomong aja apa aja enggak ada yang menyalahkan," aku Agus di Istana Negara, Jakarta, Kamis (29/8).

Ketika disinggung apakah akan mengikuti jejak Endriartono Sutarto yang kini ikut konvensi Partai Demokrat, dia menolaknya. Dia mengaku tidak bisa mengikuti rutinitas kepresidenan yang demikian sibuk.

"Oh enggak, enggak. Saya kan tahu diri, kalau saya bahasanya enggak megang kalau jadi presiden," tandasnya.

Lalu, apa kegiatan Jenderal yang segera purnawirawan nanti? "Ya, olahraga kemudian, berkumpul dengan keluarga, dan apa yang bisa dilakukan untuk masyarakat." [ian]

Pensiun, Agus Suhartono Ingin Jadi Pengamat

KAMIS, 29 AGUSTUS 2013 | 20:35 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono bergurau ihwal kemungkinan dirinya terjun ke dunia politik seusai pensiun dan melepas jabatan sebagai pimpinan TNI. "Kalau boleh saya mau cari kartu pers, lho. Di mana itu? Gimana caranya?" kata Agus, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2013.

Agus mengatakan hingga saat ini belum ada partai politik yang mengajaknya bergabung. Meski begitu, saat melaporkan hasil kinerjanya di Dewan Perwakilan Rakyat beberapa waktu lalu, ia menyatakan diberi saran oleh anggota dewan untuk bergabung ke dunia politik. "Tetapi untuk sementara saya tidak akan mengambil itu dulu. Saya mau istirahat dulu."

Agus juga mengatakan tak berminat menjadi kandidat calon presiden atau wakil presiden pada pemilihan 2014 mendatang. "Tahu diri kami. Kalau bahasa saya 'angel' banget itu jadi presiden, susah itu." Ia justru berseloroh ingin menjadi seorang pengamat militer. "Pengamat kerjaannya mau ngomong apa saja nggak ada yang menyalahkan," ucap Agus, sambil tersenyum.
Komisi Pertahanan DPR resmi menyetujui penetapan Jenderal Moeldoko menjadi Panglima TNI menggantikan Laksamana Agus yang terhitung pensiun 25 Agustus 2013. Kesepakatan ini didukung dengan suara bulat dari sembilan fraksi di DPR. Moeldoko merupakan satu-satunya calon panglima TNI yang disodorkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Dewan Perwakilan Rakyat. (PRIHANDOKO)

Kisah Jenderal Achmad Yani, Kasad kesayangan Soekarno

Jumat, 30 Agustus 2013 06:00:00

Merdeka -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuk Letnan Jenderal Budiman menjadi Kepala Staf TNI AD. Budiman akan menggantikan Jenderal Moeldoko yang naik pangkat menjadi Panglima TNI.

Setiap pergantian Kasad dengan segala dinamikanya memang selalu menarik diikuti. Di era Orde Lama, ada cerita menarik soal Jenderal Achmad Yani yang diangkat menjadi Kasad oleh Presiden Soekarno 28 Juni 1962.

Saat itu Soekarno mengangkat Kasad Jenderal Abdul Haris Nasution sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata (Kasab). Secara jabatan, Nasution mendapat promosi. Tetapi secara kewenangan, Nasution seperti dilucuti. Ibaratnya, Kasab hanya mengurus administrasi, tidak lagi memegang komando pasukan. Hubungan Soekarno dan Nasution memang tak begitu serasi.

Soekarno meminta Nasution menyerahkan sejumlah nama perwira tinggi TNI AD. Nasution mengajukan sejumlah nama, semuanya ditolak Soekarno. Presiden malah meminta nama-nama lain. Nasution pun mengajukan calon-calon lain. Ada Mayor Jenderal Ahmad Yani di posisi paling buncit. 

Yani memang tergolong jenderal junior. Itulah kenapa Nasution tak memasukannya ke dalam daftar pertama. Tapi justru Soekarno akhirnya memilih Yani.

Saat itu Yani menjabat Kepala Staf Gabungan Komando Tertinggi (KOTI) pembebasan Irian Barat. Yani juga menjadi juru bicara tunggal Panglima Tertinggi soal Irian Barat. Hampir setiap hari dia rapat dengan Soekarno di Istana. Hubungan mereka kemudian memang erat. Setelah menjabat Kasad, hubungan Yani dan Soekarno makin akrab. 

"Banyak yang bilang bapak jadi anak emas Presiden Soekarno," kata putri Yani, Amelia A Yani dalam buku Achmad Yani Tumbal Revolusi terbitan Galang Press.

Di sisi lain, Nasution dan Yani malah sering berdebat. Keduanya kerap berbeda pendapat soal pembangunan Angkatan Darat. Yani dikenal tegas, blak-blakkan dan jarang basa-basi.

Di masa kepemimpinan Yani, Angkatan Darat disibukkan Operasi Trikora merebut Irian Barat dari Belanda. Setelah itu Operasi Dwikora menghadapi konfrontasi dengan Malaysia.

Di sela-sela itu, Amelia Yani mengingat hubungan ayahnya dan Presiden Soekarno sangat dekat. Amelia mengingat Soekarno ikut peduli dengan renovasi rumah Yani di Menteng. Soekarno juga sering mengajak Yani ikut dalam kunjungan ke daerah. Bahkan menyempatkan hadir saat syukuran rumah Yani.

"Hari Minggu pun Bapak dan Ibu sering menemani Bung Karno dan ibu Hartini ngobrol-ngobrol di Istana Bogor," kenang Amelia.

Perkembangan politik meniupkan angin panas ke Jakarta. Partai Komunis Indonesia makin kuat. Merasa mendapat angin dari Soekarno, PKI makin melebarkan sayapnya. Hanya satu ganjalan mereka. Angkatan Darat di bawah Yani terang-terangan menolak segala kebijakan negara yang dipengaruhi PKI.

Yani menolak mentah-mentah permintaan Ketua CC PKI Dipa Nusantara Aidit yang meminta buruh dan kaum tani dipersenjatai. Kemudian beredar isu Dewan Jenderal dan dokumen asing yang menyebut kolaborasi sejumlah jenderal AD dengan Barat. Berlawanan dengan Soekarno dan PKI yang cenderung ke negara Blok Timur seperti Tiongkok dan Soviet. Yani dan kelompoknya disebut akan mengkudeta Soekarno.

Perlahan hubungan Soekarno dan Yani pun menjauh. Hubungan mereka tak semesra dulu. Puncaknya Soekarno berencana memanggil Yani ke istana. Dia berniat mengganti Yani dengan Jenderal Moersjid. Yani tak pernah tahu soal itu.

Sejarah berkata lain. Yani tak pernah datang ke Istana menemui Soekarno. Pukul 04.30 WIB, sepasukan tentara datang menjemput Yani. Yani diminta menghadap Soekarno. Karena sudah ada rencana hendak ke Istana, Yani tak curiga. Dia meminta waktu berganti pakaian dengan seragam dinas.

"Tak usah ganti baju, jenderal!" bintara Tjakrabirawa itu membentak.

Yani marah. Masak bintara berani kurang ajar pada jenderal. Dia berbalik dan menempeleng prajurit itu. 

Melihat peristiwa tersebut, seorang prajurit lain memberondong tubuh Yani dengan senapan otomatis. Sang jenderal pun tewas berlumuran darah.

Gerombolan prajurit itu menyeret jenazah Yani. Membawanya pergi, tapi bukan ke Istana. Mereka pergi ke Timur Jakarta, sebuah tempat bernama Lubang Buaya.

Korban subuh berdarah itu tak cuma Yani. Lima jenderal dan satu letnan menjadi korban gerakan 30 September pimpinan Letkol Untung Syamsuri itu. Sebuah episode paling kelam dalam sejarah Indonesia.

Akhir tragis seorang jenderal yang pernah jadi kesayangan Soekarno. [ian]

AJI nobatkan TNI sebagai musuh kebebasan pers 2013

Kamis, 29 Agustus 2013 20:34:07

Merdeka-- Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) hari ini merayakan ulang tahunnya yang ke-19. Dalam setiap perayaan ulang tahun, AJI selalu menobatkan salah satu unsur di masyarakat sebagai musuh besar pers. Kali ini pemenang untuk nominasi musuh besar pers jatuh pada TNI.

"AJI menemukan teror yang sistematis. AJI mensinyalir teror melibatkan TNI bahkan yang terang-terangan dilakukan oleh anggota TNI. AJI menetapkan musuh kebebasan pers 2013 adalah TNI," kata Ketua Divisi Hukum AJI, Iman D Nugraha di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta, Kamis (29/8).

Menurutnya, AJI banyak mensinyalir intimidasi yang dilakukan TNI kepada wartawan. Yang teranyar intimidasi kepada wartawan peliput sidang kasus Cebongan.

"Kita mengingat terjadi ketika peliputan Lapas di Cebongan. Ketika itu orang yang meliput mendapatkan teror berupa SMS sampai pemanggilan wartawan pemantau sidang terjadi pada saat itu. Terornya sistematis dan terkoneksi," lanjutnya.

Untuk itu, AJI mendesak agar TNI bisa koreksi diri. Termasuk ikut serta dalam mengusut siapa oknum yang melakukan intimidasi.

"Ini menyedihkan ada peran anggota TNI di dalamnya, muncul ke permukaan tidak ada langkah untuk pengusutan TNI," tutup dia.

Selama tahun 2012 sampai pertengahan 2013, ada 26 kekerasan yang menimpa para jurnalis. Lima besar pelaku tersebut adalah massa, orang tidak dikenal, anggota TNI dan Polri serta ormas. [dan]

Anggota TNI Siksa Dua Pelajar di Medan

Kamis, 29 Agustus 2013 | 13:12 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Remaja berinisial EP, pelajar kelas III salah satu SMA di Kota Medan pada 17 September 2012 mendatangi rumah IS yang adalah teman sekelasnya. Saat sedang mendengarkan musik di dalam kamar, tiba-tiba pintu didobrak, dan masuk lima orang berpakaian sipil mencari IS. 

Kelimanya langsung memukuli IS tanpa sebab yang jelas. EP yang terkejut coba bertanya ada apa. Namun dia malah menjadi sasaran pemukulan. Setelah babak belur, keduanya dibawa pelaku ke rumah Praka Meirizal Zebua di Komplek Perumahan Kodam I Bukit Barisan, di Kecamatan Sunggal, Kota Medan. 
Di tempat itu sudah menunggu 15 orang termasuk Praka Meirizal. Kelima orang yang membawa kedua pemuda tadi menyerahkannya kepada Meirizal. Kemudian, Meirizal bertanya kepada korban berapa mereka dibayar polisi sambil menyiksa dan menganiaya keduanya menggunakan pistol, benda tumpul, hingga membuat korban babak belur dan pingsan. 

Dikira sudah mati, para pelaku lalu memasang plakban di seluruh tubuh korban, mulai dari kepala hingga kaki, dengan tangan tetap diborgol. Keduanya lalu dibuang ke Sungai Pama, Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, dari ketinggian sekitar tujuh 7 meter. 

Di sungai, kedua korban menyangkut di sebuah batang kayu. Mereka lalu sadar dari pingsan dam lantas meminta tolong kepada warga. Warga yang mendengar teriakan korban segera menolong keduanya. Warga tetap menolong meski sempat mengira mereka perampok, karena tangan masih diborgol dan kondisi babak belur.

Setelah mendapat perobatan, keduanya membuat pengaduan ke Mapolsekta Sunggal dan Polisi Meliter Kodam I BB. Dari lima orang yang berpakaian sipil, hanya satu orang yang diproses hukum, yakni Bambang. Dia divonis 2,5 tahun penjara di PN Medan. 

Berangkat dari keterangan Bambang inilah lalu terbongkar bahwa otak pelaku penganiayaan kedua korban adalah Praka Meirizal Zebua. 

Sementara, pengaduan orangtua korban ke POMDAM I BB pun tidak diproses. Namun beberapa bulan setelah kejadian, pelaku Meirizal melakukan penjambretan di daerah Kota Binjai dan nyaris dibakar massa.

Saat itu pelaku sempat menembak kepala korban dengan softgun dan di sinilah dia mengaku sebagai anggota TNI yang bertugas di Kodam I BB. Dia langsung ditahan dan akhirnya kasus penyiksaan yang pernah dilakukannya tadi terbongkar. 

"Tapi polisi tak berani mengejar keterangan dari pelaku kenapa menganiaya korban. Tapi ini tak terbongkar hingga saat ini. Saat sidang dengan pelaku Bambang, pelaku hanya sebagai saksi dan terus tidak mengakui perbuatannya," kata Suhardi, Koordinator Aliansi Masyarakat Sipil Anti Penyiksaan (SIKAP) Sumatera Utara, Kamis (29/8/2013). 

Saat ini, korban dan pelaku sedang menunggu persidangan dengan agenda sidang dakwaan di Pengadilan Meliter Meliter 0102 di Jalan Ngumban Surbakti Medan. Jadwal persidangan jam 08.00 pagi molor hingga pukul 13.00 belum juga dimulai.

Korban dan saksi didampingi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) karena merasa terancam jiwanya sebab keluarga pelaku melakukan pengancaman dan teror. (Editor : Glori K. Wadrianto)

Mengaku TNI, Pria Asal Kendari Babak Belur Dihajar Massa

Jumat, 30 Agustus 2013 01:43 WIB

TRIBUNNEWS.COM, WATAMPONE - Hendak makan gratis di sebuah warung makan di Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, seorang pria Asal Kendari berinisial AR (18) nekad mengaku sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Akibatnya, selain harus berurusan dengan polisi, pemuda ini juga babak belur dihajar warga sekitar warung makan itu.

"Pelaku yang berinisial AR (18) memasuki warung makan milik Hasnah (62) dan meminta disediakan makan. Selain tidak mau bayar, pelaku juga merampas telepon seluler pemilik warung," ungkap Kapolsek Tanete Riattang Kompol Ali Syahban, Jumat (30/8) Dini hari.

Dari keterangan korban, pelaku mengaku sebagai anggota TNI dan hendak menyeberang ke Kendari dengan menggunakan kapal Ferry. Pelaku yang mengenakan seragam TNI lengkap dengan atributnya, langsung memesan makanan. Namun setelah menyantap makanan, pelaku malah meminta telepon seluler dengan alasan untuk menghubungi keluarganya.

"Setelah HP saya kasi, eh, dia malah pergi meninggalkan warung. Awalnya saya takut karena saya kira dia tentara makanya saya lapor kepada sejumlah tetangga warung saya," ungkap Hasma.

Sejumlah warga yang berang atas laporan korban langsung mencari pelaku di sekitar pelabuhan dan menghajar pelaku hingga babak belur. Polisi yang berada di sekitar pelaku langsung mengamankannya ke Mapolsek Taneteriattang.

Di hadapan polisi, pelaku mengaku mengenakan seragam milik kakaknya yang bertugas di Komando Resor Militer (Korem) 132 Tadulako Kendari, Sulawesi Tenggara. Ia juga mengaku mengambil seragam kakaknya itu tanpa sepengatahuan kakaknya.

Editor: sanusi
Sumber: Tribun Timur

Anggota TNI Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas

Kamis, 29 Agustus 2013, 23:48 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, TABANAN -- Anggota TNI menabrak pejalan kaki yang hendak menyeberang Jalan Raya Denpasar-Singaraja hingga tewas, Kamis (29/8).

"Peristiwa tersebut sedang kami tangani. Kami masih menyelidikinya," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Tabanan Ajun Komisaris Ni Putu Utariani.

Informasi yang dihimpun dari lokasi kejadian menyebutkan, peristiwa tersebut bermula dari sepeda motor Suzuki nomor polisi DK-3112-OA yang dikendarai Dedek Satria Yudha (25), anggota TNI di Banjar Baturiti Kaja, Kabupaten Tabanan.

Pengendara yang tinggal di Banjar Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, menjalankan motornya dari arah Singaraja dengan kecepatan tinggi. Ia tidak mampu mengendalikan motornya saat I Nengah Gingsir (70) warga Banjar Baturiti Kelod, Kecamatan Baturiti, menyeberang jalan raya yang menghubungkan Denpasar dengan Singaraja itu.

Korban terpental hingga beberapa meter dari lokasi kejadian. Akibat benturan keras, korban mengalami luka parah pada bagian kepala, sedangkan pengendara motor hanya luka lecet. Korban sempat dibawa ke RSUD Tabanan. Namun di tengah perjalanan, nyawa korban tidak bisa diselamatkan.

Redaktur : Karta Raharja Ucu
Sumber : Antara

Kamis, 29 Agustus 2013

BERITA TANGGAL 29 AGUSTUS 2013/KAMIS

  1. HARTA MELIMPAH_CALON PANGLIMA
  2. Bikin Sport Jantung
  3. Pembelian Helikopter Apache Rentan Dimanipulasi
  4. TAWURAN DI KOMPLEKS MENZIKON_Penembak Diduga Polis...
  5. Mayjen TNI Harry Jadi Wadansesko TNI
  6. PNS Nakal Dikarantina di Makodim
  7. Amankan Pencurian Minyak, KASAD Turunkan Jajaranny...
  8. PT Pertamina EP & TNI Kerja Sama Pengamanan dan CS...
  9. KSAD Janji Jual Tabungan Dollar demi Bantu Penguat...
  10. TNI dan Polri Bantu Satpol PP/WH Razia Busana di P...
  11. Ratusan Warga Pasang KB pada Baksos TNI
  12. Kurangi Niat Pelaku Illegal Tapping
  13. Siswa Perwira SESKOAD Bandung belajar penanganan p...
  14. Sabrar Fadhilah Danrem 072/ Pamungkas
  15. Polisi dan TNI Masih Berjaga-jaga di Keraton Solo
  16. 7.200 Prajurit TNI Kodam V Brawijaya Amankan Pilgu...
  17. Amankan Pilkada Jatim, 290 Personel TNI Dikerahkan...
  18. Pemkab Banyuwangi Gelar Apel Kesiapan Pengamanan P...
  19. Pemuda Ditembak Dekat Komplek TNI, Polisi: Belum T...
  20. Satu pemuda jadi tersangka tawuran di komplek Menz...
  21. Ada yang Curiga Syaifullah Tertembak Oknum TNI-AD
  22. TNI Akui Ada Dua Tembakan di Pasar Rebo
  23. Polisi Lakukan Uji Balistik Terkait Bentrokan Berd...
  24. Pramono Edhie Bangga Moeldoko Jadi Panglima TNI
  25. Bupati Hadiri Halal bihalal Pepabri
  26. Pensiunan TNI di Rohul Ditembak 3 Orang tak Dikena...

HARTA MELIMPAH_CALON PANGLIMA

SAAT Jenderal Moeldoko menjalani uji kelayakan calon Pang­lima Tentara Nasional Indo­nesia di Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu pekan lalu, kekayaannya diper­soalkan. Seperti tertera dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara di Komisi Pemberantasan Korupsi, har­tanya mencapai Rp 36 miliar. Kekayaan itu dilaporkan pada 25 April 2012, saat Moeldoko menjadi Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional.

Menurut Moeldoko, harta itu adalah warisan orang tua Koesni Harningsih, istrinya. Sumber lain:  pelbagai  pemasukan karena ia sering ditugasi ke luar negeri.

Meski kekayaan Moel­doko dipermasalahkan, sembilan fraksi di DPR menyetujui pria itu menjadi calon tunggal Panglima TNI. Peraih Adhi Makayasa Aka­demi Militer 1981 itu menggantikan Laksamana Agus Suhartono, yang akan pensiun pada 1 September. Sumber: Majalah Tempo (01 September 2013/Kamis, Hal. 26)

DARI JAKARTA HINGGA PASURUAN
JENDERAL TNIMOELDOKO

Tempat dan tanggal lahir: Kediri, Jawa Timur, 8 Juli 1957 Angkatan: 1981

PEROLEHAN SENDIRI:

Tanah dan bangunan:
Tanah dan bangunan seluas 1.153 dan 1.164 meter persegi di Jakarta: Rp 9,15 miliar.
Tanah dan bangunan seluas 5.396 meter persegi di Kabupaten Bekasi: Rp 1,618 miliar.
Tanah dan bangunan seluas 10.169 dan 170 m eter persegi di Kabupaten Pasuruan: Rp 3,072 miliar.
Tanah seluas 37.995 meter persegi di Kabupaten Bogor: Rp 1,907 miliar.
Tanah seluas 4.019.998 meter persegi di Kabupaten Pontianak: Rp 2,289 miliar.
Tanah seluas 1.099 meter persegi di Kota Bandung: Rp 3,84 miliar.

Toyota Land Cruiser: Rp 1,7 miliar Peternakan: Rp 200juta
Perikanan: Rp 200 juta
Perkebunan: Rp 800juta
Giro: Rp 1,518 miliar dan US$450 ribu

WARISAN DAN HIBAH:
Logam mulia: Rp 1 miliar
Batu mulia: Rp 3,5 miliar
Giro: Rp 1,3 miliar

TOTAL HARTA:
Rp 36 miliar
SUMBER: LHKPN PER 25 APRIL 2012